Pages

Jumat, 28 Oktober 2016

Tangkap Tikus, Satu Tikus Rp 20.000 Rupiah

Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mencanangkan program pembasmian tikus di ibu kota. Program itu disayembarakan oleh Djarot sebelum memulai cuti masa kampanye. Djarot memulai pilot project program itu di Kantor Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin malam (27/10). Setiap tikus yang ditangkap dihargai Rp20 ribu per ekor.



Menurut Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, program yang dilakukan Djarot itu masih merupakan program pencanangan. Ke depannya, Saefullah menyatakan program yang menggunakan dana operasional Djarot itu, baru bisa dijalankan sebagai program Pemprov DKI Jakarta setelah dianggarkan dalam APBD 2017.

"Yang semalam itu uji coba, menggunakan dana operasional Pak Wagub, nanti kami canangkan lagi di APBD," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/10).

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot, mengatakan siap untuk melanjutkan program membasmi tikus.

"Jalan terus, itu kan bagian dari aspirasi masyarakat," kata Soni, sapaan akrab Sumarsono.

Gerakan basmi tikus merupakan ajakan Pemprov Jakarra kepada masyarakat untuk membasmi tikus yang menjadi hama di permukiman warga. Nantinya, bangkai-bangkai tikus yang terkumpul akan diolah menjadi pupuk.

Program ini bakal berada di bawah pengawasan Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan yang bertugas untuk membasmi hama.

Kepala DKPKP Darjamuni menilai program membasmi tikus penting dilakukan mengingat populasi hama itu sulit dikendalikan.

Menurutnya, dalam setahun, tikus bisa melahirkan hingga tujuh kali dengan sekali melahirkan dapat mencapai 5-12 ekor.

Jika tidak dikendalikan, kata Darjamuni, tikus-tikus itu akan mengganggu kesehatan dan menjadi indikator lingkungan yang tidak bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar