Korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang tiga kabupaten di Pidie Jaya, Bireuen dan Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terus bertambah.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat 94 orang tewas, satu orang hilang, 128 orang luka berat, 489 orang luka ringan dan ratusan bangunan rusak.
"Tim SAR gabungan masih mencari korban yang diperkirakan terjebak dalam reruntuhan bangunan. Hingga malam ini pukul 20.30 WIB masih dilakukan pencarian," kata Sutopo dalam keterangan pers, Rabu (7/12).
Menurut Sutopo, di Kabupaten Pidie Jaya terdapat 91 orang tewas, 125 orang luka berat, dan 411 orang luka ringan. Kemudian, di Kabupaten Bireuen ada dua orang tewas, delapan luka berat, dan 128 luka ringan. Lalu di Kabupaten Pidie terdapat satu orang tewas dan satu orang hilang.
Kerugian materil akibat gempa tersebut, untuk di Pidie Jaya yaitu 105 unit ruko, beberapa tiang listrik, 13 masjid dan satu unit bangunan Indomaret roboh. Lalu, beberapa ruas jalan rusak (retak), 86 Unit rumah dan satu bangunan RSUD Pidie rusak berat.
Kerusakan di Kabupaten Bireuen yaitu satu unit masjid, 35 unit rumah, enam unit ruko dan satu unit kilang padi rusak berat. Satu unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Mudi Mesra roboh. Kemudian, kerusakan di Pidie yaitu 40 unit rumah rusak berat.
Akibat kejadian itu, Pelaksana Gubernur Aceh, Soedarmo telah mengeluarkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Gempa mulai 7 Desember 2016 sampai 20 Desember 2016.
Posisi gempa berada di 5,19 derajat lintang utara dan 96,36 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, 34 kilometer barat laut Kabupaten Bireuen, 48 kilometer timur laut Kabupaten Pidie, 121 kilometer tenggara Banda Aceh atau 1.716 kilometer barat laut DKI Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar