Setidaknya 13 orang tewas setelah sebuah bom mobil meledak di Hotel Dayah, Mogadishu, pada Rabu (25/1).
"Ada 13 orang tewas, termasuk pasukan keamanan dan warga sipil, dalam dua ledakan di hotel. Puluhan orang lainnya terluka," ujar seorang petugas kepolisian, Mohamed Ahmed, kepada Reuters.
Insiden ini bermula ketika seorang anggota kelompok militan Al Shabaab mengendarai mobil bermuatan bahan peledak dan menabrakannya ke Hotel Dayah.
Tak lama setelah itu, terdengar bunyi tembakan dan ledakan dari dalam hotel. Saksi mata di sekitar lokasi kemudian melihat beberapa orang dilarikan ke rumah sakit.
"Mujahidin bersenjata menyerang hotel dan sekarang mereka berkelahi di dalam hotel," demikian bunyi pemberitaan di radio Somalia, Andalus.
Beberapa menit kemudian, ledakan kedua terjadi, sementara baku tembak di dalam hotel masih terus berlanjut.
Al Shabaab memang kerap melancarkan serangan bom dan tembakan di Mogadishu. Mereka bertekad menggulingkan pemerintahan yang didukung Barat dan mendirikan bangsa dengan interpretasi Islam ketat.
Selama dua tahun belakangan, pasukan gabungan Uni Afrika dan Somalia sebenarnya sudah merebut benteng pertahanan Al Shabaab, tapi sel-sel kelompok militan itu belum berhasil dilumpuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar