[split]
Modcom, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, masyarakat Indonesia kini dibanjiri oleh berbagai macam pilihan transportasi. Mulai dari sistem konvensional seperti angkutan kota, bajaj, taksi, metromini, transjakarta, hingga versi online seperti Gojek, Grabcar, Uber, dan sebagainya. Lalu apa nilai lebih yang ditawarkan oleh 2 sistem layanan transportasi ini untuk membuat pelanggannya semakin aman dan nyaman?
Team Modifikasi.com menyambangi perusahaan taksi Blue Bird yang namanya sudah sangat besar di Indonesia serta perusahaan transportasi online Grab untuk mencari tahu jawaban dari masing-masing pihak.
Kita mulai dengan Blue Bird. Sejak hadir pada tahun 1972, Blue Bird terus melakukan regulasi dan kebijakan terbaru guna meningkatkan pelayanan kualitas kepada penggunanya. Terlebih lagi dengan kehadiran taksi-taksi online yang juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap penumpangnya.
Teguh Wijayanto, Head PR Blue Bird Group menjelaskan, sudah sejak beberapa tahun lalu, taksi Blue Bird memberikan kemudahan kepada penumpangnya, baik mulai pemesanannya hingga sistem pembayarannya. Baik melalui cash, kartu kredit ataupun pembayaran online melalui aplikasi.
"Kalau dulu hanya bisa naik taksi Blue Bird hanya dengan mencegat di jalanan, kini semakin mudah, baik melalui outlet taksi yang sudah tersedia, telepon dan juga via online melalui aplikasi MyBlueBird di android. Dan kita juga selalu memberikan promo menarik setiap bulannya kepada pelanggan," ungkap Teguh.
Karena, itu perusahaan Blue Bird tidak terlalu terpengaruh dengan kehadiran taksi online, karena mereka merasa berbeda. Menurut Teguh, Blue Bird sudah berjalan sesuai dengan UU dengan ijin angkutan umum. "Apakah taksi online juga sudah berjalan sesuai dengan UU," tukas Teguh.
Terlebih lagi dalam merekrut pengemudi, harus melalui pelatihan yang sudah ditentukan. Setelah lulus dalam pelatihan, pengemudi juga terus dipantau, baik dalam memberikan pelayanannya terhadap penumpang maupun dari caranya berkendara apakah membuat penumpang nyaman atau tidak?
"Kita juga memberikan award dan punishment kepada pengemudi setiap tiga bulan sekali, seperti pengemudi yang jujur mengembalikan barang milik penumpang, ataupun pengemudi yang nakal dengan mempermainkan argometer yang sudah ditetapkan perusahaan," imbuh Teguh.
Bukan hanya itu saja, penumpang juga bisa memberikan penilaian terhadap pengemudi yang ditumpanginya melalui aplikasi yang tersedia serta bisa melakukan komplain melalui nomor telepon hotline maupun email. Karena bagi Blue Bird, komplain itu merupakan sesuatu yang berarti.
"Setiap pelapor akan langsung kami tanggapi, paling lama 2x24 jam harus sudah ada tanggapan dari kami. Karena sebagai perusahaan jasa layanan, yang paling tahu persis kualitas layanan adalah penumpang itu sendiri," pungkas Teguh.
*Jangan lupa buka page 2 untuk melihat jawaban dari pihak Grab
#split#Sementara itu, Grab sebagai transportasi berbasis online berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar dapat membantu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia dengan menyediakan sejumlah layanan guna memberikan pengalaman pengguna Grab menjadi lebih baik.
"Menurut Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia, "Di tahun 2016, kami telah mengimplementasikan layanan one-click booking dengan POI yang terpersonalisasi, ETA yang lebih akurat dengan teknologi routing yang berbeda untuk jenis kendaraan yang berbeda, analisa data secara real-time untuk mengarahkan mitra pengemudi ke titik-titik dengan permintaan tinggi. Selain itu, kami juga menerapkan penambahan algoritma di sistem back-end kami untuk pencocokan nomor plat ganjil-genap. Hal ini sebagai jawaban untuk isu yang sering dihadapi pengguna GrabCar ketika mencari tumpangan menuju area dan ketika kebijakan ganjil-genap berlaku."
"Tidak hanya itu, keamanan dan keselamatan para pengguna termasuk privasi data merupakan prioritas bagi Grab dan merupakan pilar dari seluruh kegiatan operasional dan layanan kami dimana keamanan privasi dan keselamatan merupakan segalanya bagi kami," tambah Mediko.
Grab melakukan investasi besar pada segi keselamatan. Komitmen terhadap keselamatan tersebut telah diwujudkan dalam fitur dan kualitas pengemudi yang terdapat di dalam aplikasi seperti menyediakan informasi pengemudi termasuk foto diri pengemudi dan nomor plat kendaraan secara rinci kepada penumpang dan fitur Share My Ride
yang memungkinkan penumpang untuk berbagi keberadaan mereka melalui GPS.
Selain itu, Grab juga akan terus mengimplementasikan strategi hyperlocal dan mengeksplor berbagai potensi lokal di Indonesia untuk menjamin Grab menjadi pilihan nomor satu untuk seluruh pengguna dengan mengatasi beragam permasalahan lokal dengan solusi yang tepat. Untuk menampung dan menindaklanjuti masukan dan saran dari para pelanggan, Grab memiliki Departemen Customer Experience dengan call center yang siap melayani pelanggan selama 24 jam.
Pada awal tahun 2017, Grab memiliki beberapa promo yang tengah berjalan antara lain:
Weekday Midnight Promo dengan diskon sebesar Rp 30 ribu (pembayaran menggunakan GrabPay), Rp 20 ribu (pembayaran tunai) yang dapat digunakan maksimal hingga 10X
Weekend Promo, dengan diskon sebesar Rp 15 ribu (pembayaran menggunakan GrabPay), Rp 10 ribu (pembayaran tunai) yang dapat digunakan maksimal hingga 10X
Pake 3X Gratis Sebulan di mana penumpang mendapatkan diskon
Rp 10 ribu sebanyak 20X tanpa menggunakan kode promo
Pulang Pergi dimana penumpang dapat menikmati diskon Rp 25 ribu untuk 1 kali pemakaian untuk Grab Pergi dan diskon Rp 25 ribu sebanyak 1 kali untuk Grab Pulang
Yang menjadi kunci operasional Grab adalah peningkatan efisiensi. Dengan memanfaatkan teknologi, mitra pengemudi dapat mengambil lebih banyak pekerjaan, tanpa perlu mengabiskan waktu untuk 'ngetem', dan dengan demikian mereka dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan, meskipun dengan berbagai skema promo yang dijalankan Grab.
"Sejalan dengan misi kami untuk membantu meningkatkan taraf hidup para mitra pengemudi, kami akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi dan potensi pasar di Tanah Air untuk menghasilkan bahan pertimbangan yang aktual dan realistis dalam menentukan. Keputusan Grab mengenai penyesuaian tarif layanan ini tentu saja dengan memperhatikan kepentingan baik para mitra pengemudi maupun para penumpang, tutup beliau. (Yudha, Irianto)
[/split]
Modcom, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, masyarakat Indonesia kini dibanjiri oleh berbagai macam pilihan transportasi. Mulai dari sistem konvensional seperti angkutan kota, bajaj, taksi, metromini, transjakarta, hingga versi online seperti Gojek, Grabcar, Uber, dan sebagainya. Lalu apa nilai lebih yang ditawarkan oleh 2 sistem layanan transportasi ini untuk membuat pelanggannya semakin aman dan nyaman?
Team Modifikasi.com menyambangi perusahaan taksi Blue Bird yang namanya sudah sangat besar di Indonesia serta perusahaan transportasi online Grab untuk mencari tahu jawaban dari masing-masing pihak.
Kita mulai dengan Blue Bird. Sejak hadir pada tahun 1972, Blue Bird terus melakukan regulasi dan kebijakan terbaru guna meningkatkan pelayanan kualitas kepada penggunanya. Terlebih lagi dengan kehadiran taksi-taksi online yang juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap penumpangnya.
Teguh Wijayanto, Head PR Blue Bird Group menjelaskan, sudah sejak beberapa tahun lalu, taksi Blue Bird memberikan kemudahan kepada penumpangnya, baik mulai pemesanannya hingga sistem pembayarannya. Baik melalui cash, kartu kredit ataupun pembayaran online melalui aplikasi.
"Kalau dulu hanya bisa naik taksi Blue Bird hanya dengan mencegat di jalanan, kini semakin mudah, baik melalui outlet taksi yang sudah tersedia, telepon dan juga via online melalui aplikasi MyBlueBird di android. Dan kita juga selalu memberikan promo menarik setiap bulannya kepada pelanggan," ungkap Teguh.
Karena, itu perusahaan Blue Bird tidak terlalu terpengaruh dengan kehadiran taksi online, karena mereka merasa berbeda. Menurut Teguh, Blue Bird sudah berjalan sesuai dengan UU dengan ijin angkutan umum. "Apakah taksi online juga sudah berjalan sesuai dengan UU," tukas Teguh.
Terlebih lagi dalam merekrut pengemudi, harus melalui pelatihan yang sudah ditentukan. Setelah lulus dalam pelatihan, pengemudi juga terus dipantau, baik dalam memberikan pelayanannya terhadap penumpang maupun dari caranya berkendara apakah membuat penumpang nyaman atau tidak?
"Kita juga memberikan award dan punishment kepada pengemudi setiap tiga bulan sekali, seperti pengemudi yang jujur mengembalikan barang milik penumpang, ataupun pengemudi yang nakal dengan mempermainkan argometer yang sudah ditetapkan perusahaan," imbuh Teguh.
Bukan hanya itu saja, penumpang juga bisa memberikan penilaian terhadap pengemudi yang ditumpanginya melalui aplikasi yang tersedia serta bisa melakukan komplain melalui nomor telepon hotline maupun email. Karena bagi Blue Bird, komplain itu merupakan sesuatu yang berarti.
"Setiap pelapor akan langsung kami tanggapi, paling lama 2x24 jam harus sudah ada tanggapan dari kami. Karena sebagai perusahaan jasa layanan, yang paling tahu persis kualitas layanan adalah penumpang itu sendiri," pungkas Teguh.
*Jangan lupa buka page 2 untuk melihat jawaban dari pihak Grab
#split#Sementara itu, Grab sebagai transportasi berbasis online berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar dapat membantu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia dengan menyediakan sejumlah layanan guna memberikan pengalaman pengguna Grab menjadi lebih baik.
"Menurut Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia, "Di tahun 2016, kami telah mengimplementasikan layanan one-click booking dengan POI yang terpersonalisasi, ETA yang lebih akurat dengan teknologi routing yang berbeda untuk jenis kendaraan yang berbeda, analisa data secara real-time untuk mengarahkan mitra pengemudi ke titik-titik dengan permintaan tinggi. Selain itu, kami juga menerapkan penambahan algoritma di sistem back-end kami untuk pencocokan nomor plat ganjil-genap. Hal ini sebagai jawaban untuk isu yang sering dihadapi pengguna GrabCar ketika mencari tumpangan menuju area dan ketika kebijakan ganjil-genap berlaku."
"Tidak hanya itu, keamanan dan keselamatan para pengguna termasuk privasi data merupakan prioritas bagi Grab dan merupakan pilar dari seluruh kegiatan operasional dan layanan kami dimana keamanan privasi dan keselamatan merupakan segalanya bagi kami," tambah Mediko.
Grab melakukan investasi besar pada segi keselamatan. Komitmen terhadap keselamatan tersebut telah diwujudkan dalam fitur dan kualitas pengemudi yang terdapat di dalam aplikasi seperti menyediakan informasi pengemudi termasuk foto diri pengemudi dan nomor plat kendaraan secara rinci kepada penumpang dan fitur Share My Ride
yang memungkinkan penumpang untuk berbagi keberadaan mereka melalui GPS.
Selain itu, Grab juga akan terus mengimplementasikan strategi hyperlocal dan mengeksplor berbagai potensi lokal di Indonesia untuk menjamin Grab menjadi pilihan nomor satu untuk seluruh pengguna dengan mengatasi beragam permasalahan lokal dengan solusi yang tepat. Untuk menampung dan menindaklanjuti masukan dan saran dari para pelanggan, Grab memiliki Departemen Customer Experience dengan call center yang siap melayani pelanggan selama 24 jam.
Pada awal tahun 2017, Grab memiliki beberapa promo yang tengah berjalan antara lain:
Weekday Midnight Promo dengan diskon sebesar Rp 30 ribu (pembayaran menggunakan GrabPay), Rp 20 ribu (pembayaran tunai) yang dapat digunakan maksimal hingga 10X
Weekend Promo, dengan diskon sebesar Rp 15 ribu (pembayaran menggunakan GrabPay), Rp 10 ribu (pembayaran tunai) yang dapat digunakan maksimal hingga 10X
Pake 3X Gratis Sebulan di mana penumpang mendapatkan diskon
Rp 10 ribu sebanyak 20X tanpa menggunakan kode promo
Pulang Pergi dimana penumpang dapat menikmati diskon Rp 25 ribu untuk 1 kali pemakaian untuk Grab Pergi dan diskon Rp 25 ribu sebanyak 1 kali untuk Grab Pulang
Yang menjadi kunci operasional Grab adalah peningkatan efisiensi. Dengan memanfaatkan teknologi, mitra pengemudi dapat mengambil lebih banyak pekerjaan, tanpa perlu mengabiskan waktu untuk 'ngetem', dan dengan demikian mereka dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan, meskipun dengan berbagai skema promo yang dijalankan Grab.
"Sejalan dengan misi kami untuk membantu meningkatkan taraf hidup para mitra pengemudi, kami akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi dan potensi pasar di Tanah Air untuk menghasilkan bahan pertimbangan yang aktual dan realistis dalam menentukan. Keputusan Grab mengenai penyesuaian tarif layanan ini tentu saja dengan memperhatikan kepentingan baik para mitra pengemudi maupun para penumpang, tutup beliau. (Yudha, Irianto)
[/split]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar