Seorang siswi SMA yang tidak disebutkan namanya di California, Amerika Serikat mengajukan tuntutan sebesar USD 25.000 (setara Rp 334,2 juta) ke pengadilan San Diego pada 2012 lalu, lantaran dipaksa buang air kecil di ember karena tidak diizinkan ke toilet oleh gurunya saat jam pelajaran berlangsung.
Saat sidang, hakim pun memutuskan memberikan kompensasi lima kali lipat lebih banyak dari yang diminta senilai USD 1,25 juta (setara Rp 16,7 miliar). Akibat kejadian itu, siswi ini harus menanggung malu karena mendapat ejekan dari teman-temannya lewat pesan singkat. Dia juga hampir melakukan upaya bunuh diri karena tak tahan dengan gosip yang merebak.
"Saya sudah 20 tahun menangani kasus pribadi dan baru kali ini mendapat kasus paling tidak biasa seperti ini. Perlakuan ini tidak pantas diberikan kepada siswi 14 tahun yang baru saja memulai SMA," kata kuasa hukumnya, Brian Watkins. Watkins menuturkan, kliennya yang saat ini sudah berusia 18 tahun itu masih menjalani terapi akibat trauma.
Sementara itu, pejabat pendidikan distrik setempat mengungkapkan bahwa guru tersebut tidak berniat menyakiti sang siswi dan menganggap dia hanya menjalankan aturan sekolah. Guru tersebut sudah diberhentikan dari sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar