Mercedes-Benz kini sedang berkonflik dengan pabrikan Cina, Chery. Sumber masalah di antara keduanya adalah dua huruf yang sederhana yaitu 'EQ'.
EQ adalah sebutan Mercedes-Benz bagi mobil-mobil listrik mereka. Produsen mobil mewah asal Jerman ini mengumumkan hal tersebut di Paris Motor Show 2016 silam.
Hal ini, seperti diwartakan Motor Authority pada Sabtu (25/3/2017) lalu, membuat geram Chery. Pasalnya, Chery sudah terlebih dahulu menjual mobil listrik di pasar Cina dengan nama Chery eQ. Mobil listrik itu telah dijual selama dua tahun terakhir.
Chery pun dikabarkan sudah mengadukan hal ini ke kantor hak paten di Cina. Juru bicara Chery mengungkapkan bahwa jika mereka memenangkan gugatan tersebut, maka Mercedes-Benz harus mencari nama lain jika ingin memasarkan mobil-mobil listrik mereka di pasar 'Negeri Tirai Bambu'.
"Jika mobil-mobil listrik Mercedes-Benz tetap menggunakan nama itu saat masuk ke Cina, itu akan melanggar hak paten kami. Nama Mercedes-Benz EQ dan Chery eQ benar-benar identik. Jenis produknya pun sama-sama mobil listrik," kata sang juru bicara Chery yang tak disebutkan namanya itu.
Permasalahan yang dihadapi Mercedes-Benz mirip dengan yang pernah dihadapi Tesla. Tesla, pada awal mempenetrasi pasar Cina, harus mengganti merek menjadi Tuosole karena nama Tesla sudah dipatenkan oleh seorang penduduk bernama Zhan Baosheng.
Akan tetapi, pada 2014, kesepakatan di antara keduanya terjadi dan Tuosole pun akhirnya kembali ke merek aslinya yakni Tesla.
EQ adalah sebutan Mercedes-Benz bagi mobil-mobil listrik mereka. Produsen mobil mewah asal Jerman ini mengumumkan hal tersebut di Paris Motor Show 2016 silam.
Hal ini, seperti diwartakan Motor Authority pada Sabtu (25/3/2017) lalu, membuat geram Chery. Pasalnya, Chery sudah terlebih dahulu menjual mobil listrik di pasar Cina dengan nama Chery eQ. Mobil listrik itu telah dijual selama dua tahun terakhir.
Chery pun dikabarkan sudah mengadukan hal ini ke kantor hak paten di Cina. Juru bicara Chery mengungkapkan bahwa jika mereka memenangkan gugatan tersebut, maka Mercedes-Benz harus mencari nama lain jika ingin memasarkan mobil-mobil listrik mereka di pasar 'Negeri Tirai Bambu'.
"Jika mobil-mobil listrik Mercedes-Benz tetap menggunakan nama itu saat masuk ke Cina, itu akan melanggar hak paten kami. Nama Mercedes-Benz EQ dan Chery eQ benar-benar identik. Jenis produknya pun sama-sama mobil listrik," kata sang juru bicara Chery yang tak disebutkan namanya itu.
Permasalahan yang dihadapi Mercedes-Benz mirip dengan yang pernah dihadapi Tesla. Tesla, pada awal mempenetrasi pasar Cina, harus mengganti merek menjadi Tuosole karena nama Tesla sudah dipatenkan oleh seorang penduduk bernama Zhan Baosheng.
Akan tetapi, pada 2014, kesepakatan di antara keduanya terjadi dan Tuosole pun akhirnya kembali ke merek aslinya yakni Tesla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar