Wuling Ancaman Besar Pasar MPV di Indonesia ?
MODCOM, Jakarta - Dari data yang dikeluarkan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Hingga kini, penjualan mobil MPV masih laris manis, ini terbukti dari total penjualan mobil hingga tahun 2016 berjumlah 84 juta unit, segmen MPV menduduki posisi ke-5 dengan market share 9%. Bahkan untuk pasar ASEAN, segmen terfavorit adalah passenger car atau sedan, sedangkan MPV berada di urutan ke-2.
Dari 2010 sampai proyeksi 2018 growth penjualan mobil di ASEAN sebesar 63,6%. Sedangkan MPV sendiri sebesar 71,3%, dan negara tergemuknya adalah Indonesia.
Indonesia sendiri, MPV masih banyak diminati pecinta otomotif, dikarenakan masalah infrastruktur seperti, kondisi jalan yang belum semua mulus terutama di luar kota, banjir musiman, dll mendorong konsumen untuk memilih kendaraan dengan ground clearance tinggi. MPV paling pas. Ground clearance tinggi, muat banyak, harga terjangkau, jelas Soni Riharto, wartawan senior otomotif dalam acara Diskusi Pintar FORWOT (Forum Wartawan Otomotif yang digelar di Jakarta, hari ini (23/3/2017).
Hal ini yang menyebabkan berbagai produsen mobil berlomba-lomba untuk menghadirkan mobil MPV di Indonesia, salah satunya adalah Wuling, produsen mobil China yang berencana akan meluncurkan mobil MPV, Hongguang pertengahan tahun mendatang.
Pertanyaannya, apakah Hongguang bisa berkiprah di Indonesia, dengan modal sebagai MPV terlaris di dunia yang mencatatkan penjualan sebanyak 7,5 juta unit di tahun 2016 (tentunya market terbesarnya adalah China) ?, imbuh Soni yang juga menjabat sebagai pemimpin redaksi dari salah satu media online otomotif terkemuka di tanah air.
Terlebih lagi dengan kucuran dana sebesar Rp 9 Triliun guna membangun pabrik di wilayah Bekasi, Wuling benar-benar serius untuk menjadi pesaing kuat dari para kompetitor MPV yang sudah ada saat ini.
Setiap produsen mobil MPV pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, sama halnya dengan Wuling, kelebihannya adalah memiliki pabrik di Indonesia, 100% local content, jaringan penjualan yang sudah luas serta pengalamannya sebagai MPV terlaris di dunia sudah terbukti.
Tetapi Wuling juga memiliki kekurangan seperti konsumen Indonesia yang sensitif terhadap brand baru, track record produk otomotif dari China masih belum teruji, resale value dan juga dalam hal penyettingan harganya harus benar-benar akurat agar tidak menjadi boomerang bagi mereka sendiri, tukas Soni.
Soni menegaskan, kiprah Wuling masih ditunggu kesuksesannya, mengingat beberapa produk otomotif dari negeri panda tersebut gagal bersinar. Tentunya, konsumen yang akan menilai sendiri dan menentukan kendaraan MPV mana yang akan diboyongnya sesuai dengan kebutuhan dan juga harganya, tambah Soni.
0 komentar: