Ratusan warga Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, mengancam memblokade rel kereta api di Stasiun Manggarai jika ada upaya paksa dari aparat keamanan terkait rencana penggusuran untuk proyek DDT Manggarai-Soekarno Hatta.
Kuasa hukum warga Nurharis Wijaya saat ini ratusan warga sudah berkumpul di area tersebut untuk bersiap-siap menolak rencana paksa penggusuran PT Kereta Api Indonesia (Persero). Diketahui, personel TNI dan Brimob sudah hadir di area stasiun wilayah tersebut sejak pagi tadi.
Tindakan blokade rel itu bisa dilakukan, jika KAI tak kooperatif dan melibatkan aparat yang bukan kewenangannya, kata Nurharis, Rabu (26/4).
Nurharis saat ini juga berada di lokasi tersebut bersama warga melakukan penolakan. Sebelumnya, warga Manggarai melaporkan rencana penggusuran itu ke Komnas HAM dan Ombudsman.
Dia menuturkan saat ini warga sudah menutup akses jalan Dr Saharjo di dua lokasi. Kini warga masih berkumpul di satu titik dan sebagian melakukan orasi untuk melakukan penolakan penggusuran.
PT KAI akan membangun proyek Double Double Track (DDT) Manggarai-Soekarno Hatta. Kereta yang akan beroperasi ditargetkan akan mengangkut 33.000 penumpang per hari atau sekitar 20 persen dari jumlah penumpang bandara.
Dalam dokumen resminya, BUMN itu menyatakan ada 11 bangunan yang akan digusur seluas 1.150 meter persegi. Ini terdiri dari empat bangunan hunian dan satu bangunan berupa bengkel sekaligus area parkir di RT 1 RW 12. Lainnya adalah enam bangunan hunian di RT 2 RW 12.
KAI juga berencana menggunakan Satuan Pengamanan Daop 1, Perwira Pembina Polisi Khusus Kereta Api, serta Bintara Pembina Polisi Khusus Kereta Api. Tak hanya itu, perusahaan itu juga menunggu hasil Cipta Kondisi dari tiga pihak yakni Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah terkait dengan upaya sosialisasi.
Kuasa hukum warga Nurharis Wijaya saat ini ratusan warga sudah berkumpul di area tersebut untuk bersiap-siap menolak rencana paksa penggusuran PT Kereta Api Indonesia (Persero). Diketahui, personel TNI dan Brimob sudah hadir di area stasiun wilayah tersebut sejak pagi tadi.
Tindakan blokade rel itu bisa dilakukan, jika KAI tak kooperatif dan melibatkan aparat yang bukan kewenangannya, kata Nurharis, Rabu (26/4).
Nurharis saat ini juga berada di lokasi tersebut bersama warga melakukan penolakan. Sebelumnya, warga Manggarai melaporkan rencana penggusuran itu ke Komnas HAM dan Ombudsman.
Dia menuturkan saat ini warga sudah menutup akses jalan Dr Saharjo di dua lokasi. Kini warga masih berkumpul di satu titik dan sebagian melakukan orasi untuk melakukan penolakan penggusuran.
PT KAI akan membangun proyek Double Double Track (DDT) Manggarai-Soekarno Hatta. Kereta yang akan beroperasi ditargetkan akan mengangkut 33.000 penumpang per hari atau sekitar 20 persen dari jumlah penumpang bandara.
Dalam dokumen resminya, BUMN itu menyatakan ada 11 bangunan yang akan digusur seluas 1.150 meter persegi. Ini terdiri dari empat bangunan hunian dan satu bangunan berupa bengkel sekaligus area parkir di RT 1 RW 12. Lainnya adalah enam bangunan hunian di RT 2 RW 12.
KAI juga berencana menggunakan Satuan Pengamanan Daop 1, Perwira Pembina Polisi Khusus Kereta Api, serta Bintara Pembina Polisi Khusus Kereta Api. Tak hanya itu, perusahaan itu juga menunggu hasil Cipta Kondisi dari tiga pihak yakni Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah terkait dengan upaya sosialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar