Pages

Sabtu, 20 Mei 2017

Inilah Perlakuan Pemerintah Malaysia Kepada Para Imigrasi Malaysia



Menurut catatan Komisi Pemantau Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tercatat ada dua lusin orang meninggal di Pusat Rumah Tahanan Imigrasi Malaysia sejak 2015 lalu. Ternyata perlakuan pemerintah Malaysia terhadap para pengungsi dan pencari suaka ternyata amat kejam.

Para pencari suaka dan pengungsi dipaksa tinggal dengan kondisi serba terbatas, ruangan yang terlalu penuh, dan mereka juga kekurangan air, makanan, dan obat-obatan. Dari beberapa orang yang dibebaskan dan berhasil diwawancara, mereka mengaku melihat secara langsung setidaknya ada seorang rekan meninggal saat ditahan. Menurut mereka kebanyakan karena penyakit, tetapi ada juga yang disiksa.

"Mereka cuma memberi kami air dalam gelas kecil bersamaan dengan makanan diantarkan. Kalau kami haus terpaksa minum air dari toilet," ungkap seorang pengungsi Rohingya, Mouyura Begum (18). "Penjaga itu datang cuma kalau ada tahanan yang mau meninggal. Kalau kami protes atau minta izin ke rumah sakit, mereka malah memukuli kami," ujar Mouyura.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Malaysia menyatakan ada 161 orang meninggal sepanjang 2014 sampai 2016 di tahanan imigrasi. "Hal ini yang ditutupi pemerintah," kata Wakil Ketua Dewan Komite Hak Asasi Manusia Malaysia, Andrew Khoo.

Kebanyakan memang pengungsi dan pencari suaka di Malaysia berasal dari etnis muslim Rohingya di Myanmar. Sayangnya, hukum di Malaysia membolehkan pendatang asing ilegal ditahan tanpa batas selama diperlukan.
Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia, SUHAKAM, menyatakan telah mengajukan permintaan otopsi buat orang-orang dicurigai meninggal tak wajar di detensi imigrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar