Puasa, waktunya Anda untuk melakukan banyak ibadah dan meninggalkan kebiasaan buruk Anda. Ini waktu yang tepat untuk mengubah hidup Anda menjadi lebih baik. Kebiasaan buruk, seperti merokok, saat bulan puasa mungkin bisa sedikit-sedikit Anda kurangi.
Perlu Anda ketahui bahwa merokok saat buka puasa bisa lebih berbahaya bagi kesehatan Anda dibandingkan merokok saat Anda tidak puasa. Mengapa begitu?
Rokok mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan Anda. Bahan kimia utama yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, nikotin dan tar.
Bahan kimia ini akan lebih berbahaya jika masuk ke dalam tubuh Anda saat keadaan perut kosong setelah Anda berjam-jam puasa.
Karbon monoksida
Saat berbuka puasa, tubuh Anda membutuhkan nutrisi dan cairan untuk mengganti energi yang hilang selama puasa. Jika Anda langsung merokok saat buka puasa dalam keadaan perut kosong, risiko Anda untuk mengalami mual, muntah, kelelahan, dan pusing akan meningkat.
Kandungan karbon monoksida dalam asap rokok dapat masuk ke dalam aliran darah dan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Hal ini mengakibatkan sel-sel dalam tubuh Anda kekurangan oksigen, sehingga Anda merasa lelah dan pusing. Gas ini juga dapat menurunkan fungsi otot dan jantung.
Karbon monoksida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Lama-kelamaan, ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri Anda serta membuat pembuluh darah arteri mengeras, kaku, dan kurang elastis.
Hal ini kemudian mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan akhirnya mengarah pada penyakit jantung dan stroke.
Nikotin
Merokok dalam keadaan perut kosong juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker paru-paru. Nikotin yang diserap tubuh dalam keadaan perut kosong bisa lebih besar dibandingkan dalam keadaan perut sudah terisi. Sehingga, semakin besar risiko terkena kanker paru.
Nikotin dalam rokok juga dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung, serta menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Semua hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Nikotin juga merupakan zat adiktif yang membuat Anda ketergantungan dengan rokok. Zat ini dapat tinggal dalam tubuh Anda selama 6-8 jam tergantung dari seberapa sering Anda merokok. (hellosehat)
Perlu Anda ketahui bahwa merokok saat buka puasa bisa lebih berbahaya bagi kesehatan Anda dibandingkan merokok saat Anda tidak puasa. Mengapa begitu?
Rokok mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan Anda. Bahan kimia utama yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, nikotin dan tar.
Bahan kimia ini akan lebih berbahaya jika masuk ke dalam tubuh Anda saat keadaan perut kosong setelah Anda berjam-jam puasa.
Karbon monoksida
Saat berbuka puasa, tubuh Anda membutuhkan nutrisi dan cairan untuk mengganti energi yang hilang selama puasa. Jika Anda langsung merokok saat buka puasa dalam keadaan perut kosong, risiko Anda untuk mengalami mual, muntah, kelelahan, dan pusing akan meningkat.
Kandungan karbon monoksida dalam asap rokok dapat masuk ke dalam aliran darah dan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Hal ini mengakibatkan sel-sel dalam tubuh Anda kekurangan oksigen, sehingga Anda merasa lelah dan pusing. Gas ini juga dapat menurunkan fungsi otot dan jantung.
Karbon monoksida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Lama-kelamaan, ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri Anda serta membuat pembuluh darah arteri mengeras, kaku, dan kurang elastis.
Hal ini kemudian mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan akhirnya mengarah pada penyakit jantung dan stroke.
Nikotin
Merokok dalam keadaan perut kosong juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker paru-paru. Nikotin yang diserap tubuh dalam keadaan perut kosong bisa lebih besar dibandingkan dalam keadaan perut sudah terisi. Sehingga, semakin besar risiko terkena kanker paru.
Nikotin dalam rokok juga dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung, serta menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Semua hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Nikotin juga merupakan zat adiktif yang membuat Anda ketergantungan dengan rokok. Zat ini dapat tinggal dalam tubuh Anda selama 6-8 jam tergantung dari seberapa sering Anda merokok. (hellosehat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar