Gak Semua Orang Butuh Asuransi Kesehatan! Tapi prioritaskan kalo...
Siapa orang yang butuh asuransi kesehatan? Kalo versi sales asuransi pasti bilang semua orang butuh asuransi! Percaya-gak percaya sih, tapi menurut ane, gak semua orang butuh asuransi jiwa. Tapi, asuransi emang perlu di prioritaskan kalau kita punya salah satu dari beberapa ciri orang yang pelu asuransi. Apa aja cirinya? Cekidot!
Quote:
1. Memiliki keluarga
Punya keluarga ini artinya sudah menikah ya. Baik punya anak maupun belum. Jadi bukan anak kecil baru lahir langsung butuh asuransi jiwa. Yang udah berkeluarga tentu butuh karena udah punya tanggungan.
Kenapa orang yang memiliki keluarga butuh asuransi jiwa? Dengan adanya keluarga, berarti kita punya tanggungan. Kalo kelak kita mendapat celaka tanpa diduga, keluarga bisa mendapat dana asuransi yang bisa digunakan buat hidup selanjutnya buat sementara waktu.
Quote:
2. Pencari nafkah dalam keluarga
Prioritas utama untuk jadi pemilik polis asuransi jiwa diberikan pada pencari nafkah utama dalam keluarga. Ini berlaku bagi suami maupun istri, siapa pun yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga. Supaya nantinya ada dana yang dapat dipegang anak-istri ketika mendapat musibah, misalnya meninggal karena kecelakaan. Dalam kondisi itu, akan cair dana asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk sementara waktu.
Quote:
3. Punya utang atau kredit jangka panjang
Ketika mendapat kredit pemilikan rumah (KPR), bank akan meminta kita membayar premi asuransi jiwa. Tujuannya adalah supaya keluarga gak perlu pusing melanjutkan cicilan ketika kita meninggal. Sebab, cicilan bisa langsung dilunasi dengan uang pertanggungan bila mencukupi. Kalau kita jadi kepala keluarga atau pencari nafkah utama, jangan bebani keluarga kita secara finansial kalau ada apa-apa dengan diri kita. Ini juga berlaku buat fasilitas kredit lainnya, misalnya kredit kendaraan bermotor atau kredit multiguna dengan tenor panjang. Masalahnya, banyak yang mengganggap remeh soal asuransi ini, bahkan mengeluh saat diminta bayar biaya asuransi. Padahal asuransi penting buat kondisi finansial keluarga, meski kita gak berharap dana ini cair. Saat memiliki utang besar dan tenor panjang, sebaiknya kita manfaatkan asuransi jiwa. Kita bisa kok cari layanan asuransi sendiri saat gak ditawari oleh pemberi utang.
Quote:
4. Risiko pekerjaan tinggi
Makin tinggi tingkat risiko dalam pekerjaan, makin mendesak kebutuhan akan asuransi jiwa. Contohnya, pekerja operator mesin dalam pabrik. Nasib buruk gak kenal waktu dan tempat. Bisa saja kita sudah sungguh berhati-hati, namun mesin ngadat dan menyebabkan kecelakaan hingga kematian. Inilah momen saat asuransi jiwa bermanfaat. Sekalipun pemberi kerja sudah menyediakan asuransi, gak ada salahnya kita pegang polis asuransi pribadi. Toh, manfaat keduanya bisa digabungkan kan.
Quote:
5. Sering bepergian
Semua penyedia jasa transportasi bakal menawari, bahkan ada pula yang mewajibkan asuransi. Soalnya, ada risiko kecelakaan ketika dalam perjalanan. Tapi asuransi ini kadang gak cukup untuk memastikan keamanan masa depan finansial keluarga. Jika sering bepergian entah karena hobi traveling atau kerap diberi tugas dinas ke luar daerah, kita butuh asuransi jiwa selain dari ongkos tiket. Sering bepergian tentu ada risiko kecelakaan yang kemungkinan dialami. Sedia payung sebelum hujan bisa dengan asuransi jiwa juga. Ane sendiri sering pergi-pergi dari ujung ke ujung Indonesia, makanya ane beli asuransi. Ane sendiri beli asuransi cigna karena bisa dipake di 700 rumah sakit yang daftar RSnya tersedia di webnya jadi ane gampang bisa liatnya, kalo mau minta penawaran juga bisa isi data di webnya http://ift.tt/2rPVnPM dan kalo ke rumah sakit terus harus klaim, kalimnya juga mudah. Terus coba bayangin gimana kalo peristiwa Malaysia Airlines yang hilang itu menimpa kita? Gak ada yang tahu kapan insiden seperti itu bisa terjadi, kan?
Tentunya pihak yang kelak mendapatkan manfaat asuransi jiwa secara langsung bukanlah kita sendiri selaku pembayar premi. Fungsi asuransi jiwa sebenarnya melindungi kehidupan finansial orang terdekat yang ditinggalkan, terutama keluarga.
Siapa juga yang mau keluarganya hidup kesusahan sepeninggal kita atau saat kita gak bisa lagi produktif sebagai pencari nafkah? Selagi kita bukan ahli nujum yang bisa menerawang masa depan, risiko itu selalu ada dan bisa menimpa kita kapan saja. Jadi lebih baik menyiapkan diri dari jauh-jauh hari.
5 ciri diatas kalo punya salah satunya, berarti perlu memprioritaskan asuransi. Ada tambahan ciri yang lain?
Coba tambahin di komen yaa!
:semangat: :semangat: :semangat:
0 komentar: