Lagi-lagi pemukulan terjadi kepada petugas aviation security (Avsec) terjadi, kali ini Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan kekerasan dari oknum anggota TNI AL dengan inisial MH. Hal itu diduga kesal karena keluarganya terlambat check in sehingga tak bisa terbang.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB di Terminal 2F, Gate 4, Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (30/7).
Chief of OIC Bandara Soetta, Sugeng Haryadi menerangkan, peristiwa pemukulan oleh anggota TNI itu terjadi akibat kesalahpahaman komunikasi antara anggota TNI Sertu MH dan petugas Avsec yang bertugas pada saat itu.
Dijelaskannya, anggota TNI yang melakukan pemukulan itu tiba ke terminal 2F dengan maksud untuk mengantarkan orangtua dan adik iparnya yang akan terbang ke Jayapura dengan pesawat Sriwijaya Air.
Karena hanya mengantarkan saja, pria berinisial MH tersebut tentu tak memiliki tiket. Namun dia bersikeras ingin masuk hingga ke dalam boarding lounge terminal. Maka petugas menyarankan dia untuk melapor ke OIC, lalu diberikan izin oleh petugas.
Namun saat sudah berada di konter check-in, tiket yang dimiliki keluarga pelaku sudah tidak bisa check-in. Lantaran sudah terlambat dari jadwal yang ditentukan.
"Kemudian dia menemui kembali petugas (korban) di security check point (SCP) 1. Mungkin ada kesalahpahaman dan dianggap sebagai penyebab keterlambatan check in anggota keluarganya, sehingga terjadi pemukulan tersebut. Informasi terakhir, pelaku pemukulan telah diserahkan ke POM AL," terang dia.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB di Terminal 2F, Gate 4, Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (30/7).
Chief of OIC Bandara Soetta, Sugeng Haryadi menerangkan, peristiwa pemukulan oleh anggota TNI itu terjadi akibat kesalahpahaman komunikasi antara anggota TNI Sertu MH dan petugas Avsec yang bertugas pada saat itu.
Dijelaskannya, anggota TNI yang melakukan pemukulan itu tiba ke terminal 2F dengan maksud untuk mengantarkan orangtua dan adik iparnya yang akan terbang ke Jayapura dengan pesawat Sriwijaya Air.
Karena hanya mengantarkan saja, pria berinisial MH tersebut tentu tak memiliki tiket. Namun dia bersikeras ingin masuk hingga ke dalam boarding lounge terminal. Maka petugas menyarankan dia untuk melapor ke OIC, lalu diberikan izin oleh petugas.
Namun saat sudah berada di konter check-in, tiket yang dimiliki keluarga pelaku sudah tidak bisa check-in. Lantaran sudah terlambat dari jadwal yang ditentukan.
"Kemudian dia menemui kembali petugas (korban) di security check point (SCP) 1. Mungkin ada kesalahpahaman dan dianggap sebagai penyebab keterlambatan check in anggota keluarganya, sehingga terjadi pemukulan tersebut. Informasi terakhir, pelaku pemukulan telah diserahkan ke POM AL," terang dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar