Pages

Kamis, 31 Agustus 2017

Cucu Pendiri Red Bull Ini Diburu Polisi Lantaran Kasus Tabrak Lari



Cucu dari Chaleo Yoovidhya, pendiri Red Bull, label minuman energi paling populer di dunia, bernama Vorayuth Yoovidhya (32) tengah diburu polisi terkait insiden tabrak lari di Bangkok pada tahun 2012 yang menyebabkan seorang polisi tewas.

Diketahui, Vorayuth meninggalkan Thailand pada akhir April, sesaat sebelum pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dirinya. Vorayuth, dikabarkan terbang ke Singapura dengan menggunakan salah satu jet pribadi milik keluarganya. Setelah itu, jejaknya tidak terlacak.

"Kami telah diinformasikan bahwa Interpol telah merilis red notice atas pewaris Red Bull dan sekarang kami tengah menunggu untuk melihat respons apa yang akan kami dapatkan dari negara-negara anggota," kata Krissana, seperti dikutip dari News.com.

Vorayuth yang saat itu mengendarai mobil Ferrari menabrak sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh seorang polisi, Sersan mayor Wichian Klanprasert di Jalan Sukhumvit, pusat Kota Bangkok. Tubuh Wichian terseret lebih dari 100 meter.



Bukannya menolong, Vorayuth malah meninggalkan sang polisi hingga tewas di tempat. Keberadaan Vorayuth diketahui setelah penyidik mengikuti jejak minyak rem yang berujung di sebuah rumah mewah, berjarak kurang dari satu kilometer dari tempat kejadian perkara. Dan di dalam rumah, terparkir Ferrari yang sudah dalam keadaan penyok. Vorayuth pun diperiksa. Hasilnya, ditemukan kandungan alkohol dalam darah pria itu. Meski demikian, ia berkelit.



Polisi berargumen lain. Dari video kamera keamanan aparat menyimpulkan, Vorayuth mengebut dengan kecepatan sekitar 170 km per jam dalam zona 80 km per jam.

Sepanjang tahun 2013, Vorayuth tujuh kali absen dari ruang persidangan. Kuasa hukumnya punya banyak alasan, mulai dari tengah melakukan perjalanan bisnis hingga dalam kondisi kurang sehat. Secara tidak langsung, undang-undang Thailand menolong Vorayuth. Satu per satu dakwaan yang diarahkan padanya "hilang" akibat pembatasan waktu. Dakwaan terkait melarikan diri dari tempat kejadian akan hangus pada Minggu ini atau bertepatan dengan lima tahun insiden tabrak lari tersebut.

Yang tersisa hanyalah dakwaan menyebabkan kematian akibat mengemudi dengan sembrono. Tuduhan tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2027. Bahkan, setelah beberapa tahun kecelakaan mematikan tersebut terjadi, Vorayuth dikabarkan masih menikmati gaya hidup mewah termasuk berpesta di London dan berlibur di Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar