Pages

Sabtu, 26 Agustus 2017

Upacara-upacara Adat Masyarakat Jawa untuk Merayakan Kelahiran



Dalam menyambut kelahiran bayi warga jawa mempunyai sejumlah upacara istimewa yang kerap diadakan. Berbagai upacara ini mempunyai tujuan sebagai penggambaran perasaan kebahagian terhadap karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa momongan yang menjadi harapan setiap orang tua.

Selain sebagai satu bentuk rasa syukur, bermacam upacara tradisi jawa untuk menyambut kelahiran bayi kebanyakan juga dilakukan sebagai salah satu wujud doa supaya si jabang bayi dan keluarganya senantiasa diberi kesehatan, rahmat dan kesejahteraan oleh Yang Kuasa.

Berikut ini beberapa upacara adat jawa yang ditunaikan saat kelahiran bayi, yakni:

1. Ritual Memendam Ari-ari

Ari-ari dalam medis merupakan sebuah organ yang berguna untuk menyalurkan berbagai nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin yang ada di dalam rahim. Melalui ari-ari termasuk zat-zat antibodi, berbagai hormon dan gizi disalurkan supaya janin memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi bayi.

Bagi masyarakat jawa ari-ari memiliki “jasa” yang lumayan besar sebagai batur bayi (teman bayi) sejak berada di kandungan. Oleh karena itu semenjak fungsi utama ari-ari berakhir ketika bayi lahir, organ ini bakal selalu dirawat dan dikubur sedemikian rupa sehingga tidak dimangsa binatang ataupun membusuk di tempat pembuangan sampah. Acara mendhem ari-ari ini kebanyakan ditunaikan oleh sang ayah, ditaruh di dekat pintu utama tempat tinggal, dipasang pagar bambu dan penerangan yang berbentuk lampu minyak dalam kurun 35 hari (selapan).

2. Upacara Brokohan

Brokohan merupakan salah satu upacara tradisi jawa untuk menyongsong kelahiran bayi yang dilaksanakan sehari sehabis bayi lahir. Kata Brokohan sendiri disadur dari kata barokah-an, yang berarti memohon berkah dan keselamatan untuk kelahiran bayi.

Dalam acara ini biasanya para tetangga disekitar rumah dan sanak saudara akan datang berkumpul sebagai bukti ikut puas terhadap kelahiran bayi yang dapat terjadi dengan mudah. Tidak sedikit tetantangga-tetangga yang memberi beraneka oleh-oleh seperti perlengkapan bayi dan makanan buat keluarga yang melahirkan.

3. Sepasaran

Sepasaran menjadi salah satu upacara tradisi jawa yang dijalankan sehabis masa lima hari semenjak kelahiran bayi. Dalam upacara ini pihak keluarga mengundang tetangga sekitar beserta keluarga besar untuk ikut mendoakan atas bayi yang telah dilahirkan. Acara sepasaran secara sederhana umumnya dilaksanakan dengan kenduri, bagi yang mempunyai rejeki yang lebih umumnya menyenggelarakannya layaknya orang yang punya hajat (mantu). Adapun pokok dari acara sepasaran ini adalah upacara selamatan sekaligus memberitakan nama bayi yang sudah lahir.

4. Upacara Puputan

Upacara puputan dilakukan kala tali pusar yang menempel terhadap perut bayi telah putus. Pelaksanaan upacara ini biasanya bersifat kenduri memohon pada Tuhan YME agar si anak yang udah puput puser tetap diberkahi, diberi keselamatan dan kesehatan. Orang tua masa pernah melakukan upacara puputan bersama dengan menyediakan berbagi macam sesaji, tetapi masyarakat jawa moderen kebanyakan acara puputan dibuat seiring dengan upacara sepasaran ataupun selapanan, hal ini tergantung kapan tali pusar putus dari pusar bayi.

5. Ibadah Aqiqah

Penggabungan dua budaya Jawa denganIslam benar-benar tergambar pada perayaan Aqiqah. Upacara yang ditunaikan sesudah melewati kurun tujuh hari pasca kelahiran bayi itu umumnya dilakukan dengan pemotongan binatang kurban yang berwujud kambing. Jika bayi yang dilahirkan laki-laki umumnya menyembelih dua ekor kambing, dan jikalau anak yang dilahirkan adalah cewek maka akan menyembelih 1 ekor kambing. Supaya lebih efisien sekarang orang-orang mampu melihat informasi mengenai aqiqah murah di internet.

6. Upacara Selapanan

Selapanan dilakukan 35 hari (selapan) setelah kelahiran bayi. Selapanan ini ditunaikan dengan kronologis Upacara hajatan weton (kenduri hari kelahiran), penggutingan rambut bayi hinngga gundul dan pemotongan kuku bayi. Pemotongan rambut dan kuku tersebut punya tujuan untuk merawat kesehatan bayi supaya kulit kepala dan jari bayi tetap bersih. Sedangkan bancakan selapanan bertujuan sebagai rasa syukur atas kelahiran bayi, sekalian doa supaya di masa depan si jabang bayi selalu diberi kesehatan, lekas dewasa, dan bermacam-macam doa kebaikan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar