Cekcok Dengan Pramugari, Pilot Turunkan Penumpang Citilink
Sepasang penumpang Citilink bernama Rimon Sianipar dan Nursyda Sihombing diturunkan paksa dari pesawat dalam penerbangan QG 837 rute Kualanamu (Medan) – Cengkareng, Tangerang, pada Senin (4/9/2017) pukul 09.40 WIB.
Pihak Citilink menyatakan keputusan itu sesuai dengan ketentuan penerbangan walau menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan sekitar satu jam.
Vice President Citilink Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan penurunan penumpang tersebut dilakukan saat proses boarding ke dalam pesawat. Ia menjelaskan kejadian itu bermula dari cekcok mulut antara penumpang pria yang duduk di barisan kursi depan dengan pramugari maskapai terkait barang bawaan yang melebihi ketentuan penerbangan.
"Tidak terima atas pemberitahuan dari awak kabin, penumpang tersebut tiba-tiba saja mendorong pramugari," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 4 September 2017.
Karena merasa diperlakukan tidak semestinya, pramugari itu melaporkan kejadian yang menimpanya kepada kapten pilot. Selanjutnya, dia mengatakan kapten pilot akhirnya mengambil tindakan menurunkan penumpang tersebut agar penerbangan dapat segera dilanjutkan.
“Para penumpang lainnya meminta untuk segera terbang,” kata Benny.
Dia menilai tindakan itu sesuai prosedur operasi standar (SOP). Kebijakan menurunkan penumpang, ujar dia, dapat dilakukan manakala kapten pilot menilai ada hal yang dapat mengganggu jalannya penerbangan.
Penumpang itu, kata Benny, pada awalnya tidak mau diturunkan. “Namun akhirnya tetap bisa diturunkan,” tuturnya. Didampingi aparat keamanan penerbangan setempat (Avsec), petugas keamanan Gapura serta staf maskapai, kedua penumpang yang duduk di kursi 1E dan 1F itu kemudian turun dari pesawat bersama barang bawaannya.
Pihak Citilink menyatakan keputusan itu sesuai dengan ketentuan penerbangan walau menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan sekitar satu jam.
Vice President Citilink Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan penurunan penumpang tersebut dilakukan saat proses boarding ke dalam pesawat. Ia menjelaskan kejadian itu bermula dari cekcok mulut antara penumpang pria yang duduk di barisan kursi depan dengan pramugari maskapai terkait barang bawaan yang melebihi ketentuan penerbangan.
"Tidak terima atas pemberitahuan dari awak kabin, penumpang tersebut tiba-tiba saja mendorong pramugari," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 4 September 2017.
Karena merasa diperlakukan tidak semestinya, pramugari itu melaporkan kejadian yang menimpanya kepada kapten pilot. Selanjutnya, dia mengatakan kapten pilot akhirnya mengambil tindakan menurunkan penumpang tersebut agar penerbangan dapat segera dilanjutkan.
“Para penumpang lainnya meminta untuk segera terbang,” kata Benny.
Dia menilai tindakan itu sesuai prosedur operasi standar (SOP). Kebijakan menurunkan penumpang, ujar dia, dapat dilakukan manakala kapten pilot menilai ada hal yang dapat mengganggu jalannya penerbangan.
Penumpang itu, kata Benny, pada awalnya tidak mau diturunkan. “Namun akhirnya tetap bisa diturunkan,” tuturnya. Didampingi aparat keamanan penerbangan setempat (Avsec), petugas keamanan Gapura serta staf maskapai, kedua penumpang yang duduk di kursi 1E dan 1F itu kemudian turun dari pesawat bersama barang bawaannya.
SHARE THIS POST
0 komentar: