Saat memberikan kuliah umum di mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di depan ribuan mahasiswa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan kondisi rasio gini atau ketimpangan yang ada di Indnesia.
Dia mengungkapkan, tingkat ketimpangan di Indonesia perlu diwaspadai. Sebab, angkanya terus meningkat saat ini. "(Rasio gini) Indonesia meningkat dari 0,35 jadi 0,41, ini angka yang perlu kita waspada," ungkapnya.
Menurutnya sampai saat ini terus memperbaharui survei mengenai rasio gini di Indonesia. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya ketika otoritas terkait yaitu Badan Pusat Statistik ingin mengambil data orang kaya.
"Mana bisa disurvei orang kaya. Masuk rumahnya saja susah, belum pembantunya ada 15, belum ada anjingnya," ujarnya sambil tertawa.
Terlepas dari hal tersebut dia mengungkapkan, ketimpangan antar daerah juga harus diwaspadai. Hal tersebutlah yang membuat pemerintah mendorong pembangunan di daerah.
Untuk diketahui, Rasio gini itu merupakan potret ketimpangan ekonomi masyarakat di Indonesia. Semakin besar angkanya berarti semakin jauh jarak antara masyarakat kaya dan miskin.
Dia mengungkapkan, tingkat ketimpangan di Indonesia perlu diwaspadai. Sebab, angkanya terus meningkat saat ini. "(Rasio gini) Indonesia meningkat dari 0,35 jadi 0,41, ini angka yang perlu kita waspada," ungkapnya.
Menurutnya sampai saat ini terus memperbaharui survei mengenai rasio gini di Indonesia. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya ketika otoritas terkait yaitu Badan Pusat Statistik ingin mengambil data orang kaya.
"Mana bisa disurvei orang kaya. Masuk rumahnya saja susah, belum pembantunya ada 15, belum ada anjingnya," ujarnya sambil tertawa.
Terlepas dari hal tersebut dia mengungkapkan, ketimpangan antar daerah juga harus diwaspadai. Hal tersebutlah yang membuat pemerintah mendorong pembangunan di daerah.
Untuk diketahui, Rasio gini itu merupakan potret ketimpangan ekonomi masyarakat di Indonesia. Semakin besar angkanya berarti semakin jauh jarak antara masyarakat kaya dan miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar