Satu dekade setelah MINI memulai program MINI E di Amerika Serikat, pembuat mobil tersebut akan memperkenalkan penerusnya yang akan diproduksi secara massal. Nama EV itu masih tetap menjadi misteri, meski sangat mungkin MINI mengadopsi nama Cooper E.
Dipamerkan oleh Electric Concept di Frankfurt Motor Show 2017, Cooper E atau apapun namanya sedang melakukan pengujikan dalam cuaca yang sangat dingin. Carparazzi mengatakan bahwa MINI telah menguji mobil tersebut pada suhu -30 derajat Celcius selama satu jam.
Sekilas, sulit untuk membedakan mobil ini dari MINI hatchback tiga pintu reguler. Akan tetapi, jika kita fokus pada detail terkecil, kita akan melihat sistem pengereman regeneratif, gril yang berbeda, ditambah bumper depan dan belakang baru. Lampu depannya berasal dari model F56 pre-facelift, yang merupakan indikator ini adalah prototipe yang terus dikembangkan.
Tidak banyak yang diketahui tentang apa yang tersembunyi di bawah kulit Cooper E. Skenario paling praktis yang bisa MINI gunakan adalah powertrain yang berasal dari BMW i3. (autoevolution 24/1/2018)
Dipamerkan oleh Electric Concept di Frankfurt Motor Show 2017, Cooper E atau apapun namanya sedang melakukan pengujikan dalam cuaca yang sangat dingin. Carparazzi mengatakan bahwa MINI telah menguji mobil tersebut pada suhu -30 derajat Celcius selama satu jam.
Sekilas, sulit untuk membedakan mobil ini dari MINI hatchback tiga pintu reguler. Akan tetapi, jika kita fokus pada detail terkecil, kita akan melihat sistem pengereman regeneratif, gril yang berbeda, ditambah bumper depan dan belakang baru. Lampu depannya berasal dari model F56 pre-facelift, yang merupakan indikator ini adalah prototipe yang terus dikembangkan.
Tidak banyak yang diketahui tentang apa yang tersembunyi di bawah kulit Cooper E. Skenario paling praktis yang bisa MINI gunakan adalah powertrain yang berasal dari BMW i3. (autoevolution 24/1/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar