Sebuah insiden yang terjadi di studio Radio Komsomolskaya Pravda, Rusia dimana dua jurnalis senior bernama Maksim Shevchenko (51) dan Nikolai Svanidze (62) didaulat menjadi pembicara. Keduanya mendiskusikan tentang tentang Joseph Stalin dalam sejarah Rusia dan sebuah pertanyaan terkait apakah Stalinisme bisa dikatagorikan sebagai sebuah "penyakit".
Di satu titik, Svanidze, yang dikenal dengan pandangannya yang liberal, mengatakan sebelum Perang Dunia II, Stalin sudah menghancurkan Uni Soviet sembari menghina rekan diskusinya. Shevchenko, yang pandangan politiknya sejalan dengan komunisme, membalas dan menyebut Svanidze sebagai "penghasut yang tak bisa diperbaiki".
Shevchenko juga menuding Svanidze menghina kenangan para tentara Uni Soviet yang gugur dalam perang melawan Nazi Jerman. Setelah pernyataan itu, Svanidze berdiri dan menghampiri Shevchenko lalu langsung meninju wajahnya.
Tak terima ditinju, Shevchenko membalas dan kedua jurnalis senior itu langsung terlibat dalam perkelahian di dalam studio. Perkelahian itu kemudian disiarkan banyak media Rusia dan kedua jurnalis tersebut akhirnya meminta maaf secara publik dan menyesalkan atas kejadian tersebut.
Di satu titik, Svanidze, yang dikenal dengan pandangannya yang liberal, mengatakan sebelum Perang Dunia II, Stalin sudah menghancurkan Uni Soviet sembari menghina rekan diskusinya. Shevchenko, yang pandangan politiknya sejalan dengan komunisme, membalas dan menyebut Svanidze sebagai "penghasut yang tak bisa diperbaiki".
Shevchenko juga menuding Svanidze menghina kenangan para tentara Uni Soviet yang gugur dalam perang melawan Nazi Jerman. Setelah pernyataan itu, Svanidze berdiri dan menghampiri Shevchenko lalu langsung meninju wajahnya.
Tak terima ditinju, Shevchenko membalas dan kedua jurnalis senior itu langsung terlibat dalam perkelahian di dalam studio. Perkelahian itu kemudian disiarkan banyak media Rusia dan kedua jurnalis tersebut akhirnya meminta maaf secara publik dan menyesalkan atas kejadian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar