Sebuah insiden yang terjadi pada seorang mahasiswi kedokteran asal Pakistan bernama Asma Rani yang tewas ditembak sebanyak tiga kali di depan rumahnya yang terletak di kota Kohat. Dalam kondisi sekarat, Rani berusaha sekuat tenaga menyebut nama pelaku yang diketahui bernama Mujahidullah Afridi, seperti dilansir dari Daily Mail.
Pelaku penembakan itu memang bukan sembarangan orang di Pakistan. Ia merupakan keponakan ketua Partai Tehreek-e-insaf yang sangat diperhitungkan di kota itu. Rani ditemukan tergeletak lemas saat baru turun dari kendaraan.
Setelah mengetahui nama pelaku, polisi langsung mengamankan Afridi. Ternyata tak hanya Afridi yangt terlibat dalam kasus penembakan ini. Saudara laki-lakinya yang bernama Sadiqullah juga jadi tersangka dalam kejadian ini. Polisi Pakistan meyakini jika Sadiqullah memantau sasaran dan aksi penembakan dari kejauhan.
Keluarga korban mengatakan, beberapa waktu terakhir sebelum Rani tertembak mati, pihaknya sudah sering menerima teror dari orang yang tak dikenal. Diduga, penembakan itu dipicu oleh kemarahan dari Afridi karena lamarannya untuk menikahi Rani ditolak.
Polisi pun berusaha mencari tahu keberadaan pria itu yang sudah menghilang sejak pembunuhan terjadi. Pihak keluarga juga meminta bantuan kepada pejabat setempat agar pembunuh anaknya dijebloskan ke dalam penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar