Mazda, melalui suara Vice President Sales and Customer Service untuk Eropa, Martijn ten Brink, telah mengkonfirmasi bahwa mesin rotary legendaris akan kembali. Berbicara kepada ZerAuto.nl, Brink telah mengungkapkan sejumlah detail yang sangat menarik mengenai rencana masa depan perusahaan.
Di bawah rencana Zoom-Zoom 2030, Mazda akan membangun mobil listrik sejati yang akan tiba tahun depan. Belum ada detail lain yang tersedia saat ini, namun Brink telah mengkonfirmasi bahwa EV akan tersedia secara opsional dengan range extender dalam bentuk mesin Wankel baru.
Meskipun "tidak terlalu penting, karena rata-rata konsumen melakukan perjalanan rata-rata 60 kilometer per hari, dari rumah ke tempat kerja dan kembali lagi," tujuan utama mesin rotary adalah untuk "menghilangkan kekhawatiran dari pelanggan."
Unit yang dimaksud adalah mesin single-disc dan tidak akan menggunakan turbocharger. Ia akan bertindak sebagai generator dan akan diposisikan dibawah untuk menjaga pusat gravitasi tetap rendah. Memiliki ukuran "sebesar kotak sepatu," mesin ini akan memberikan operasi bebas getaran, dan pengemudi bahkan tidak akan dapat memperhatikan kapan mesin ini aktif.
Namun, kendati dorongan menuju elektrifikasi semakin besar, Mazda tetap yakin mesin konvensional masih memiliki potensi. "Di mata Mazda, mesin tersebut masih jauh dari pensiun," jelas Brink. "Bahkan dalam 15 sampai 25 tahun, mesin konvensional akan tetap menjadi unit penting untuk mobil, karena hybrid dan plug-in
hybrid tetap menggunakannya." (motor1 5/3/2018)
Di bawah rencana Zoom-Zoom 2030, Mazda akan membangun mobil listrik sejati yang akan tiba tahun depan. Belum ada detail lain yang tersedia saat ini, namun Brink telah mengkonfirmasi bahwa EV akan tersedia secara opsional dengan range extender dalam bentuk mesin Wankel baru.
Meskipun "tidak terlalu penting, karena rata-rata konsumen melakukan perjalanan rata-rata 60 kilometer per hari, dari rumah ke tempat kerja dan kembali lagi," tujuan utama mesin rotary adalah untuk "menghilangkan kekhawatiran dari pelanggan."
Unit yang dimaksud adalah mesin single-disc dan tidak akan menggunakan turbocharger. Ia akan bertindak sebagai generator dan akan diposisikan dibawah untuk menjaga pusat gravitasi tetap rendah. Memiliki ukuran "sebesar kotak sepatu," mesin ini akan memberikan operasi bebas getaran, dan pengemudi bahkan tidak akan dapat memperhatikan kapan mesin ini aktif.
Namun, kendati dorongan menuju elektrifikasi semakin besar, Mazda tetap yakin mesin konvensional masih memiliki potensi. "Di mata Mazda, mesin tersebut masih jauh dari pensiun," jelas Brink. "Bahkan dalam 15 sampai 25 tahun, mesin konvensional akan tetap menjadi unit penting untuk mobil, karena hybrid dan plug-in
hybrid tetap menggunakannya." (motor1 5/3/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar