PT Autochem Industri selaku distributor Prestone dan Master di Indonesia telah membentuk sebuah tim balap bernama Autochem Racing.

Tim ini dikomandoi oleh Taqwa SS, seorang mekanik andal dengan segudang pengalaman di dunia balap Tanah Air dan Internasional yang juga menjadi punggawa dari rumah modifikasi Garden Speed.
Autochem Racing juga berlaga di balap turing nasional dan drag race Tanah Air dengan komposisi pembalap Fitra Eri, Rama SB dan Robert Paul di balap turing. Tapi khusus pria yang bernama lengkap Robert J Paul, M.Sc, juga dipercaya untuk berlaga di ajang drag race dengan besutan andalannya, Holden Torana produksi tahun 1974.
Drag race menjadi salah satu ajang balap paling diminati di Indonesia. Salah satu buktinya adalah jumlah peserta yang rata-rata berkisar diantara 200-300 starter setiap gelaran drag race berlangsung. Daerah penyelenggaraan tidak hanya di sirkuit Sentul saja, namun tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan lainnya.
Robert Paul merupakan pemegang rekor drag race di Indonesia dengan catatan waktu 9,278 detik untuk lintasan 402 meter di sirkuit Sentul dan 6,318 detik di lintasan 201 meter saat Otomotif Night Race seri 3 di Kelapa Gading, Jakarta tahun 2005.
Tahun 2018 ini, Autochem Racing berencana untuk memecahkan rekor tersebut dengan mengusung mesin V8 supercharged yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 1.500 hp di 7.000 rpm. Dengan spesifikasi ini, Autochem Racing memasang target waktu Holden Torana ini untuk meraih waktu dikisaran 8 detik untuk lintasan 402 meter atau ¼ mile.
Ini merupakan sebuah target yang cukup menantang. Setelah 13 tahun rekor tak terpecahkan, tentu persiapan matang dalam meracik Holden Torana dengan spesifikasi baru, diperlukan keseriusan dan fokus 100% untuk mewujudkannya, terang Taqwa.
Begitu pun dengan saya sebagai dragster, kecepatan finish yang meningkat, tentu melebihi dari 260 km/jam, akan memerlukan kesigapan saat melakukan pengereman setelah finish, mengingat Indonesia belum memiliki trek khusus untuk ajang drag race. Jadi tidak semata berkonsentrasi saat start dan di lintasan, kemampuan deselerasi pun perlu diperhitungkan, pungkas Paul.


Tim ini dikomandoi oleh Taqwa SS, seorang mekanik andal dengan segudang pengalaman di dunia balap Tanah Air dan Internasional yang juga menjadi punggawa dari rumah modifikasi Garden Speed.
Autochem Racing juga berlaga di balap turing nasional dan drag race Tanah Air dengan komposisi pembalap Fitra Eri, Rama SB dan Robert Paul di balap turing. Tapi khusus pria yang bernama lengkap Robert J Paul, M.Sc, juga dipercaya untuk berlaga di ajang drag race dengan besutan andalannya, Holden Torana produksi tahun 1974.
Drag race menjadi salah satu ajang balap paling diminati di Indonesia. Salah satu buktinya adalah jumlah peserta yang rata-rata berkisar diantara 200-300 starter setiap gelaran drag race berlangsung. Daerah penyelenggaraan tidak hanya di sirkuit Sentul saja, namun tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan lainnya.
Robert Paul merupakan pemegang rekor drag race di Indonesia dengan catatan waktu 9,278 detik untuk lintasan 402 meter di sirkuit Sentul dan 6,318 detik di lintasan 201 meter saat Otomotif Night Race seri 3 di Kelapa Gading, Jakarta tahun 2005.
Tahun 2018 ini, Autochem Racing berencana untuk memecahkan rekor tersebut dengan mengusung mesin V8 supercharged yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 1.500 hp di 7.000 rpm. Dengan spesifikasi ini, Autochem Racing memasang target waktu Holden Torana ini untuk meraih waktu dikisaran 8 detik untuk lintasan 402 meter atau ¼ mile.
Ini merupakan sebuah target yang cukup menantang. Setelah 13 tahun rekor tak terpecahkan, tentu persiapan matang dalam meracik Holden Torana dengan spesifikasi baru, diperlukan keseriusan dan fokus 100% untuk mewujudkannya, terang Taqwa.
Begitu pun dengan saya sebagai dragster, kecepatan finish yang meningkat, tentu melebihi dari 260 km/jam, akan memerlukan kesigapan saat melakukan pengereman setelah finish, mengingat Indonesia belum memiliki trek khusus untuk ajang drag race. Jadi tidak semata berkonsentrasi saat start dan di lintasan, kemampuan deselerasi pun perlu diperhitungkan, pungkas Paul.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar