Ingat bulan lalu ketika Mazda MX-5 Miata 2019 dilaporkan dapat mendapat lebih banyak tenaga dari mesin 2.0 liter-nya? Nah, laporan baru dari Road & Track menguatkan berita itu, bersama dengan cara Mazda untuk mencapai peningkatan tenaga tersebut.
Untuk model 2019, Miata bisa memiliki tenaga 181 Hp dan torsi 204 Nm, naik sekitar 26 Hp dan 4 Nm. Mazda berencana untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga melalui berbagai macam upgrade mesin seperti piston ultra-ringan, connecting rod yang lebih ringan, dan crankshaft baru.
Mesin tersebut akan memiliki port intake dan exhaust yang lebih besar, camshaft dengan lift lebih tinggi, dan throttle body baru. Untuk menangani tenaga dan mengurangi kebisingan serta getaran, Miata 2019 akan datang dengan dual-mass flywheel, yang sayangnya akan lebih berat dan lebih kompleks daripada yang digunakan dalam model saat ini.
Perubahan lain yang datang termasuk kamera belakang, dan Smart City Brake Support system. Pada kecepatan rendah, sistem ini akan menyiapkan sistem pengereman jika ia mendeteksi risiko tabrakan, sehingga ketika pengemudi menginjak rem, daya penghentian maksimum akan diterapkan. Namun, jika pengemudi tidak melakukan intervensi, sistem tersebut akan mengaktifkan rem sambil mengurangi tenaga mesin dengan harapan menghindari tabrakan atau mengurangi efek benturan. (motor1 10/4/2018)
Untuk model 2019, Miata bisa memiliki tenaga 181 Hp dan torsi 204 Nm, naik sekitar 26 Hp dan 4 Nm. Mazda berencana untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga melalui berbagai macam upgrade mesin seperti piston ultra-ringan, connecting rod yang lebih ringan, dan crankshaft baru.
Mesin tersebut akan memiliki port intake dan exhaust yang lebih besar, camshaft dengan lift lebih tinggi, dan throttle body baru. Untuk menangani tenaga dan mengurangi kebisingan serta getaran, Miata 2019 akan datang dengan dual-mass flywheel, yang sayangnya akan lebih berat dan lebih kompleks daripada yang digunakan dalam model saat ini.
Perubahan lain yang datang termasuk kamera belakang, dan Smart City Brake Support system. Pada kecepatan rendah, sistem ini akan menyiapkan sistem pengereman jika ia mendeteksi risiko tabrakan, sehingga ketika pengemudi menginjak rem, daya penghentian maksimum akan diterapkan. Namun, jika pengemudi tidak melakukan intervensi, sistem tersebut akan mengaktifkan rem sambil mengurangi tenaga mesin dengan harapan menghindari tabrakan atau mengurangi efek benturan. (motor1 10/4/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar