Ini Motor Listrik Dari Bambu Pertama Di Dunia, The Green Falcon
Ketika produsen otomotif dunia sedang berlomba-lomba menghadirkan konsep kendaraan ramah lingkungan, sebuah perusahaan dari Filipina, Banatti baru saja mengungkapkan the Green Falcon. Ini adalah sebuah motor listrik yang sebagian besar dibuat dari bambu, memiliki kecepatan tertinggi 60-100 Km/h dan jarak tempuh sekitar 45 Km.
Komposisi cangkang bambu yang digunakan untuk body, jok, serta speedometer ini diklaim sangat kuat, mirip dengan metal namun jauh lebih ringan, dan berat totalnya diperkirakan hanya 14.5 Kg. Green Falcon memiliki 2 lapisan bambu yang dilapis dengan epoxy dan menyembunyikan baterai serta motor listrik yang tersimpan didalam.
"Apa yang disorot dalam Green Falcon adalah komponen ergonomis alami atau organik dalam penggunaan bambu untuk kerangka body motor," ujar Chris Lacson, sang CEO Banatti. "Ini memungkinkan pengendara duduk dengan nyaman, seperti yang dia lakukan di kursi kayu."
Chris secara khusus mendesain Green Falcon untuk para petualang, yang sangat menghargai desain, performa, sambil mendukung industri desain Filipina. "Dengan bambu dan bahan komposit mentah lainnya, kami menghembuskan paradigma baru dalam hal material. Ini adalah pemecah paradigma," tutupnya.
"Ini bukan tentang menghasilkan uang," jelas Chris. "Ini tentang keinginan untuk memprovokasi dan menginspirasi negara kami. Bahwa kita dapat memiliki Ducati kita sendiri, kita dapat memiliki Ferrari sendiri. Kita harus melakukan itu. Kita kreatif, pintar, dan cerdas." (rideapart, topgear 2/4/2018)
Komposisi cangkang bambu yang digunakan untuk body, jok, serta speedometer ini diklaim sangat kuat, mirip dengan metal namun jauh lebih ringan, dan berat totalnya diperkirakan hanya 14.5 Kg. Green Falcon memiliki 2 lapisan bambu yang dilapis dengan epoxy dan menyembunyikan baterai serta motor listrik yang tersimpan didalam.
"Apa yang disorot dalam Green Falcon adalah komponen ergonomis alami atau organik dalam penggunaan bambu untuk kerangka body motor," ujar Chris Lacson, sang CEO Banatti. "Ini memungkinkan pengendara duduk dengan nyaman, seperti yang dia lakukan di kursi kayu."
Chris secara khusus mendesain Green Falcon untuk para petualang, yang sangat menghargai desain, performa, sambil mendukung industri desain Filipina. "Dengan bambu dan bahan komposit mentah lainnya, kami menghembuskan paradigma baru dalam hal material. Ini adalah pemecah paradigma," tutupnya.
"Ini bukan tentang menghasilkan uang," jelas Chris. "Ini tentang keinginan untuk memprovokasi dan menginspirasi negara kami. Bahwa kita dapat memiliki Ducati kita sendiri, kita dapat memiliki Ferrari sendiri. Kita harus melakukan itu. Kita kreatif, pintar, dan cerdas." (rideapart, topgear 2/4/2018)
0 komentar: