PT Pertamina (Persero) memprediksi adanya lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada periode Lebaran 2018. Karena itu, untuk tahun ini Pertamina menyiapkan pasokan 15 persen di atas konsumsi hari biasa.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menuturkan, masing-masing jenis BBM akan mengalami lonjakan konsumsi. Kenaikan tertinggi diprediksi akan terjadi pada konsumsi pertalite, yaitu sebesar 19 persen. Sementara konsumsi premium diperkirakan akan 7 persen, lalu konsumsi pertamax diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 12 hingga 14 persen.
"Sedangkan untuk solar bersubsidi (public service obligation, PSO) dan solar Dex diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 11 persen. Dalam rangka mengantisipasi kenaikan tersebut kami sudah meningkatkan rata-rata ketahanan stok, kata Djoko Siswanto.
Adapun ketahanan stok untuk produk bensin dan solar berada pada rentang 20-47 hari. Proyeksi kenaikan konsumsi BBM nasional sendiri diyakini akan mencapai puncaknya pada H-6, H-2, H+4, dan H+8. Untuk bensin, kenaikan konsumsi diprediksi seiring dengan pergerakan puncak arus mudik dan arus balik, sedangkan puncak peningkatan konsumsi untuk solar diperkirakan lebih awal yaitu H-10 dan H-6.
Selain meningkatkan pasokan, Pertamina juga melakukan berbagai upaya dan antisipasi lonjakan konsumsi BBM. Adapun langkah Pertamina antara lain menambah mobil tangki, mobil dispenser, penyiapan kantong BBM dan BBM kemasan.
Kami juga melakukan himbauan sosialisasi, khususnya pom bensin-pom bensin yang akan menyediakan premium kembali sebanyak 571 unit di Jawa, Madura, dan Bali, pungkasnya. (Berbagai sumber)
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menuturkan, masing-masing jenis BBM akan mengalami lonjakan konsumsi. Kenaikan tertinggi diprediksi akan terjadi pada konsumsi pertalite, yaitu sebesar 19 persen. Sementara konsumsi premium diperkirakan akan 7 persen, lalu konsumsi pertamax diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 12 hingga 14 persen.
"Sedangkan untuk solar bersubsidi (public service obligation, PSO) dan solar Dex diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 11 persen. Dalam rangka mengantisipasi kenaikan tersebut kami sudah meningkatkan rata-rata ketahanan stok, kata Djoko Siswanto.
Adapun ketahanan stok untuk produk bensin dan solar berada pada rentang 20-47 hari. Proyeksi kenaikan konsumsi BBM nasional sendiri diyakini akan mencapai puncaknya pada H-6, H-2, H+4, dan H+8. Untuk bensin, kenaikan konsumsi diprediksi seiring dengan pergerakan puncak arus mudik dan arus balik, sedangkan puncak peningkatan konsumsi untuk solar diperkirakan lebih awal yaitu H-10 dan H-6.
Selain meningkatkan pasokan, Pertamina juga melakukan berbagai upaya dan antisipasi lonjakan konsumsi BBM. Adapun langkah Pertamina antara lain menambah mobil tangki, mobil dispenser, penyiapan kantong BBM dan BBM kemasan.
Kami juga melakukan himbauan sosialisasi, khususnya pom bensin-pom bensin yang akan menyediakan premium kembali sebanyak 571 unit di Jawa, Madura, dan Bali, pungkasnya. (Berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar