Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia bersama dengan PT. Pertamina menggelar uji komparasi Bahan Bakar Minyak (BBM). Uji komparasi tersebut digelar untuk mengetahui performa masing-masing jenis BBM secara teknis di lapangan, seperti jalan tol, jalan lurus, dalam kota, tanjakan, turunan dll.
Metode uji coba yang dilakukan adalah melakukan perjalanan panjang dengan menempuh jarak 10.000 ribu kilometer. BBM yang diuji kali ini ada empat jenis BBM, antara lain seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Manager Comercial Retail Fuel Marketing Pertamina Deny Djukardi mengatakan, hasil uji ini akan diperlihatkan dan umumkan kepada konsumen.
"Hal ini memiliki kepentingan untuk konsumen, karena pada akhirnya apapun hasilnya nanti akan kita jadikan room for improvement bagi masing-masing produk BBM Pertamina," papar Deni.
Lanjut Deny, rencana uji ini dilakukan sampai Kota Bandung kemudian kembali lagi ke Jakarta sampai pagi. Dengan menempuh jarak 10.000 km, diharapkan uji lapangan akan memperoleh hasil yang akurat. Sesuai rencana, keseluruhan tahapan uji komparasi akan dilakukan selama satu bulan, akhir Juni diharapkan sudah bisa selesai.
"Untuk rutenya enggak ada target sampai mana, karena pengujian ini dilakukan di beberapa kondisi lapangan. Namun yang menjadi patokan dalam uji coba ini adalah jumlah kilometernya mencapai 10.000 kilometer," tutup Deny.
Metode uji coba yang dilakukan adalah melakukan perjalanan panjang dengan menempuh jarak 10.000 ribu kilometer. BBM yang diuji kali ini ada empat jenis BBM, antara lain seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Manager Comercial Retail Fuel Marketing Pertamina Deny Djukardi mengatakan, hasil uji ini akan diperlihatkan dan umumkan kepada konsumen.
"Hal ini memiliki kepentingan untuk konsumen, karena pada akhirnya apapun hasilnya nanti akan kita jadikan room for improvement bagi masing-masing produk BBM Pertamina," papar Deni.
Lanjut Deny, rencana uji ini dilakukan sampai Kota Bandung kemudian kembali lagi ke Jakarta sampai pagi. Dengan menempuh jarak 10.000 km, diharapkan uji lapangan akan memperoleh hasil yang akurat. Sesuai rencana, keseluruhan tahapan uji komparasi akan dilakukan selama satu bulan, akhir Juni diharapkan sudah bisa selesai.
"Untuk rutenya enggak ada target sampai mana, karena pengujian ini dilakukan di beberapa kondisi lapangan. Namun yang menjadi patokan dalam uji coba ini adalah jumlah kilometernya mencapai 10.000 kilometer," tutup Deny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar