Modcom, Sentul - Terus mengalami peningkatan di setiap serinya, penampilan Aldio Oekon makin terlihat matang. Hal itu ia buktikan saat memenangkan di putaran kelima ISSOM 2018 di kelas Pro ETCC 2000. Walau dirinya berada di posisi kedua saat start, pembalap yang akrab disapa Dio itu bisa menjalani balapanA dengan hasil sempurna.
Saat masuk balapan, Aldio ditempel ketat oleh pembalap Alta Racing Pertamax dengan Gerhard Lukita dari ABM Motorsport. Meski keduanya berada di kelas berbeda, Aldio maupun Gerhard Lukita mampu menunjukkan ketrampilan seni dalam balapan. Aldio yang mengambil kesempatan saat start mengambil posisi depan, langsung memasang strategi bertahan. Sementara di belakangnya ada Gerhard Lukita dan pembalap kelas Pro dari BJB Motorsport yakni Denny Rommel yang terus memberikan tekanan.
"Mobil memang lagi enak banget buat digeber, sama posisi nyetir juga lagi nyaman banget. Tapi bicara fight, itu memang terus-terusan sepanjang balapan, dan Alhamdulillah dari saat start bisa langsung mengambil posisi terdepan," papar Dio.
Ternyata tekanan dari lawan membuat Dio semakin kuat dan mengokohkan posisinya di paling depan. Hingga bendera finish dikibarkan, Dio tak tergoyahkan di posisi pertama. "Memang kemarin itu fight dengan pebalap Master, tapi Rommel juga sampai pertengahan balapan, menempel saya terus, jadi memang saya harus lebih mengatur strategi untuk defence terhadap dua-duanya. Balapan kemarin memang semuanya tampil menekan, menurut saya itu merupakan pertarungan yang bagus banget, saya sebisa mungkin terus melakukan defence agar tidak kecolongan. Balapan kemarin juga butuh konsentrasi, konsistensi dan kesabaran, tekanan ke mental begitu luar biasa," tambahnya.
Berkat kemenangannya itu, sang Mentor yakni Andre Dumais ikut berkomentar. "Justru itu yang tadinya menjadi kekhawatiran, kuat apa tidak Dio berada dalam tekanan yang begitu besar, karena pressure Gerhard enggak ada berhentinya. Dari awal kualifikasi, saya sudah mapping, dan strateginya ke Dio adalah di start. Karena Gerhard pole position, dan Dio posisi kedua. Dengan begitu, Dio harus mencuri kesempatan di start, kalau dia tidak ambil di start, maka Dio akan sulit untuk mengovertake Gerhard," imbuh Andre Dumais.
"Itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat jam terbang Aldio Oekon yang belum seberapa, sampai dia berhasil menang kemarin," tambah pria yang akrab disapa Dume, menjadi sangat bangga.
Usai kemenangan tersebut, Aldio Oekon semakin memantapkan posisinya di puncak klasemen. Setelah meraih podium pertama, ia unggul dari pesaingnya di kelas Pro, terutama Romy Tahrizi, pebalap BJB Pertamax Turbo GRT yang sebelumnya menguasai klasemen tertinggi. Berkat kemenangan tersebut, semakin memudahkan langkah Aldio Oekon untuk menjadi Juara Nasional ETCC 2000 kelas Pro di tahun ini.
Saat masuk balapan, Aldio ditempel ketat oleh pembalap Alta Racing Pertamax dengan Gerhard Lukita dari ABM Motorsport. Meski keduanya berada di kelas berbeda, Aldio maupun Gerhard Lukita mampu menunjukkan ketrampilan seni dalam balapan. Aldio yang mengambil kesempatan saat start mengambil posisi depan, langsung memasang strategi bertahan. Sementara di belakangnya ada Gerhard Lukita dan pembalap kelas Pro dari BJB Motorsport yakni Denny Rommel yang terus memberikan tekanan.
"Mobil memang lagi enak banget buat digeber, sama posisi nyetir juga lagi nyaman banget. Tapi bicara fight, itu memang terus-terusan sepanjang balapan, dan Alhamdulillah dari saat start bisa langsung mengambil posisi terdepan," papar Dio.
Ternyata tekanan dari lawan membuat Dio semakin kuat dan mengokohkan posisinya di paling depan. Hingga bendera finish dikibarkan, Dio tak tergoyahkan di posisi pertama. "Memang kemarin itu fight dengan pebalap Master, tapi Rommel juga sampai pertengahan balapan, menempel saya terus, jadi memang saya harus lebih mengatur strategi untuk defence terhadap dua-duanya. Balapan kemarin memang semuanya tampil menekan, menurut saya itu merupakan pertarungan yang bagus banget, saya sebisa mungkin terus melakukan defence agar tidak kecolongan. Balapan kemarin juga butuh konsentrasi, konsistensi dan kesabaran, tekanan ke mental begitu luar biasa," tambahnya.
Berkat kemenangannya itu, sang Mentor yakni Andre Dumais ikut berkomentar. "Justru itu yang tadinya menjadi kekhawatiran, kuat apa tidak Dio berada dalam tekanan yang begitu besar, karena pressure Gerhard enggak ada berhentinya. Dari awal kualifikasi, saya sudah mapping, dan strateginya ke Dio adalah di start. Karena Gerhard pole position, dan Dio posisi kedua. Dengan begitu, Dio harus mencuri kesempatan di start, kalau dia tidak ambil di start, maka Dio akan sulit untuk mengovertake Gerhard," imbuh Andre Dumais.
"Itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat jam terbang Aldio Oekon yang belum seberapa, sampai dia berhasil menang kemarin," tambah pria yang akrab disapa Dume, menjadi sangat bangga.
Usai kemenangan tersebut, Aldio Oekon semakin memantapkan posisinya di puncak klasemen. Setelah meraih podium pertama, ia unggul dari pesaingnya di kelas Pro, terutama Romy Tahrizi, pebalap BJB Pertamax Turbo GRT yang sebelumnya menguasai klasemen tertinggi. Berkat kemenangan tersebut, semakin memudahkan langkah Aldio Oekon untuk menjadi Juara Nasional ETCC 2000 kelas Pro di tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar