Terlilit utang akibat judi, seorang pengasuh anak bernama Mo Huanjing (35) di kota Hangzhou, wilayah selatan China tega membakar rumah majikannya hingga menewaskan istri majikan dan tiga anaknya. Akibat perbuatannya, Mahkamah Agung China memutuskan Mo Huanjing harus menjalani eksekusi mati.
Kejadiannya berawal saat Mo Huanjing kecanduan judi yang kemudian memutuskan untuk mencuri uang dan perhiasan dari kediaman keluarga Lin saat utangnya menumpuk. Ia pun mencuri benda berharga dan uang tunai milik keluarga itu sernilai 300.000 yuan atau hampir Rp 650 juta.
Pengadilan mengatakan, Mo mengakui pertama kali membakar ruang tamu apartemen yang terletak di lantai 18 itu. Dia berencana berpura-pura mematikan api agar dianggap sebagai pahlawan dengan harapan bisa mendapatkan imbalan dari sang majikan. Namun, api berkobar cepat dan tak terkendali. Mo berhasil meloloskan diri, tetapi istri Lin, Zhu Xiaozhen (34), dan tiga anaknya yang masing-masing berusia 6, 9, dan 11 tahun terperangkap dan akhirnya tewas karena menghirup terlalu banyak asap sebelum akhirnya mereka terpanggang api. Sementara Lin Shenbin, ayah dan suami korban tidak berada d irumah saat kejadian.
Awalnya, Lin menuding Greentown, pengelola gedung apartemen, karena dianggap mengabaikan fitur-fitur keselamatan yang berujung lambannya respon pemadam kebakaran. Dinas pemadam kebakaran kemudian membantah telah lambat merespons dan balik menyalahkan lemahnya tekanan air dan kurangnya peralatan keselamatan di gedung itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar