Pengungkapan Lamborghini Aventador SVJ sejatinya memiliki 1 hal yang sangat penting, yaitu siklus hidup Aventador akan segera berakhir. Namun tidak perlu khawatir, karena Lamborghini sudah bekerja keras mengembangkan penerusnya. Seperti yang telah diketahui, bahwa sejauh ini mobil tanpa nama tersebut akan mempertahankan mesin V12 N/A ketimbang mengadopsi turbocharged.
Meski Lamborghini bisa dengan mudah membangun mesin V12 turbo, mereka akhirnya memutuskan untuk mengarah ke sistem hybrid. Bagaimana bisa? Chief Technical Officer Lambo, Maurizio Reggiani, menjelaskan manfaat elektrifikasi ketimbang turbo saat event Monterey Car Week bulan lalu.
"Penerus Aventador akan tetap mengusung V12 N/A. Kita dapat menambahkan sistem hybrid atau plug-in hybrid untuk menghormati semua aturan konsumsi bahan bakar dan emisi," ujarnya. "Mungkin kita memiliki dorongan hybrid untuk meraih performa seperti turbo. Ketika saya memiliki tangki penuh energi, saya ingin menggunakan yang terbaik untuk homologasi. Setelah Anda memenuhi persyaratan itu, energi tambahan dapat digunakan untuk performa.
"Kami memiliki selector untuk mode mengemudi Strada, Sport, dan Corsa. Di Strada, kami tidak pernah menggunakan (baterai) energi sebagai dorongan (mungkin menggunakan kekuatan hybrid agar bisa berjalan dengan tenang layaknya EV di pusat-pusat perkotaan). Dalam Sport, kami gunakan tenaga listrik di as roda belakang dengan electronic torque untuk memiliki kontrol lebih banyak. Dan di Corsa, kami mengirimkan dorongan listrik ke roda yang dapat mentransfer torsi terbaik dengan kecepatan apa pun."
Tapi bagaimana dengan mesin V8 twin-turbo yang ada dalam Urus? "Jika Anda ingin menggerakkan mobil seberat 2.2 ton di setiap permukaan, Anda memerlukan mesin yang menyediakan torsi besar pada 1.500 rpm. Hanya turbo yang bisa menyediakan ini. Keputusan menggunakan turbo didasarkan pada misi mobil. Mobil supersports tidak memiliki misi semacam ini," tutup Reggiani. (carbuzz 4/9/2018)
Meski Lamborghini bisa dengan mudah membangun mesin V12 turbo, mereka akhirnya memutuskan untuk mengarah ke sistem hybrid. Bagaimana bisa? Chief Technical Officer Lambo, Maurizio Reggiani, menjelaskan manfaat elektrifikasi ketimbang turbo saat event Monterey Car Week bulan lalu.
"Penerus Aventador akan tetap mengusung V12 N/A. Kita dapat menambahkan sistem hybrid atau plug-in hybrid untuk menghormati semua aturan konsumsi bahan bakar dan emisi," ujarnya. "Mungkin kita memiliki dorongan hybrid untuk meraih performa seperti turbo. Ketika saya memiliki tangki penuh energi, saya ingin menggunakan yang terbaik untuk homologasi. Setelah Anda memenuhi persyaratan itu, energi tambahan dapat digunakan untuk performa.
"Kami memiliki selector untuk mode mengemudi Strada, Sport, dan Corsa. Di Strada, kami tidak pernah menggunakan (baterai) energi sebagai dorongan (mungkin menggunakan kekuatan hybrid agar bisa berjalan dengan tenang layaknya EV di pusat-pusat perkotaan). Dalam Sport, kami gunakan tenaga listrik di as roda belakang dengan electronic torque untuk memiliki kontrol lebih banyak. Dan di Corsa, kami mengirimkan dorongan listrik ke roda yang dapat mentransfer torsi terbaik dengan kecepatan apa pun."
Tapi bagaimana dengan mesin V8 twin-turbo yang ada dalam Urus? "Jika Anda ingin menggerakkan mobil seberat 2.2 ton di setiap permukaan, Anda memerlukan mesin yang menyediakan torsi besar pada 1.500 rpm. Hanya turbo yang bisa menyediakan ini. Keputusan menggunakan turbo didasarkan pada misi mobil. Mobil supersports tidak memiliki misi semacam ini," tutup Reggiani. (carbuzz 4/9/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar