Beberapa tahun ini, PT. Nissan Mobil Indonesia (NMI) terus mengalami kerugian, hal ini membuat PT. Indomobil Sukses International melepas saham mereka di sana.
[img]https://ift.tt/2Njxs0W]
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) per Selasa (2/10/2018), grup bisnis dengan kode bursa IMAS ini diketahui melepas 5.10 persen saham NMI yang setara dengan 13.433 lembar saham Seri C bernilai Rp 135 miliar melalui anak usaha mereka yaitu PT. IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL). Divestasi ini dilakukan melalui transaksi afiliasi kepada PT. Tritunggal Intipermata (TIP) yang memegang 18.17 persen saham Indomobil.
Saham Indomobil di NMI pun berkurang menjadi di bawah 20 persen. Sebelumnya, mereka mempunyai 25 persen saham NMI yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Sebanyak 75 persen sisanya dipegang Nissan Motor Corporation (NMC).
Indomobil menjelaskan alasan penarikan saham ini adalah kerugian berkelanjutan yang dialami NMI. Hal tersebut membebani laporan laba - rugi serta pembagian dividen.
"Sudah beberapa tahun NMI menderita kerugian dan Perseroan sudah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Entitas Asosiasi tersebut. Entitas Asosiasi yang mengalami kerugian ini membebani Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Konsolidasian Perseroan secara keseluruhan yang mengurangi kinerja Perseroan untuk meningkatkan keuntungan, di mana selanjutnya akan berdampak terhadap kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham," tulis mereka.
Pengalihan saham sudah dilakukan pada kuartal satu tahun 2018, namun laporan persetujuan pendapat kewajaran transaksi baru dirampungkan pada 25 September 2018. Adapun Perjanjian Pengalihan Saham antara IMGSL dengan TIP telah ditandatangani pada 28 September.
Penjualan Nissan di Tanah Air memang terus menurun di tengah persaingan pasar otomotif Indonesia yang makin keras karena peluncuran model-model yang terjangkau di kantong masyarakat, baik dari sesama pabrikan Jepang maupun pemain baru dari China. Sementara itu, pembaruan produk Nissan terbilang sangat lambat.
Data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan bahwa pada tahun 2013, Nissan masih mampu menjual 61.135 unit berbekal dua merek yaitu Nissan dan Infiniti. Pada 2014, performa mereka turun menjadi 54.317 unit meski sudah menambah satu merk lagi, yaitu Datsun.
Distribusi kendaraan Nissan ke pasar di tahun-tahun berikutnya adalah 54.475 unit (2015), 38.637 unit (2016), dan 24.972 unit (2017). Pada 2017, Infiniti bahkan sudah tidak lagi membukukan penjualan hingga akhirnya pensiun tak lama kemudian.
Pada Januari hingga Agustus 2018, Nissan membukukan 14.119 unit penjualan. Volume itu turun 3.523 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 17.642 unit.
[img]https://ift.tt/2Njxs0W]
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) per Selasa (2/10/2018), grup bisnis dengan kode bursa IMAS ini diketahui melepas 5.10 persen saham NMI yang setara dengan 13.433 lembar saham Seri C bernilai Rp 135 miliar melalui anak usaha mereka yaitu PT. IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL). Divestasi ini dilakukan melalui transaksi afiliasi kepada PT. Tritunggal Intipermata (TIP) yang memegang 18.17 persen saham Indomobil.
Saham Indomobil di NMI pun berkurang menjadi di bawah 20 persen. Sebelumnya, mereka mempunyai 25 persen saham NMI yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Sebanyak 75 persen sisanya dipegang Nissan Motor Corporation (NMC).
Indomobil menjelaskan alasan penarikan saham ini adalah kerugian berkelanjutan yang dialami NMI. Hal tersebut membebani laporan laba - rugi serta pembagian dividen.
"Sudah beberapa tahun NMI menderita kerugian dan Perseroan sudah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Entitas Asosiasi tersebut. Entitas Asosiasi yang mengalami kerugian ini membebani Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Konsolidasian Perseroan secara keseluruhan yang mengurangi kinerja Perseroan untuk meningkatkan keuntungan, di mana selanjutnya akan berdampak terhadap kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham," tulis mereka.
Pengalihan saham sudah dilakukan pada kuartal satu tahun 2018, namun laporan persetujuan pendapat kewajaran transaksi baru dirampungkan pada 25 September 2018. Adapun Perjanjian Pengalihan Saham antara IMGSL dengan TIP telah ditandatangani pada 28 September.
Penjualan Nissan di Tanah Air memang terus menurun di tengah persaingan pasar otomotif Indonesia yang makin keras karena peluncuran model-model yang terjangkau di kantong masyarakat, baik dari sesama pabrikan Jepang maupun pemain baru dari China. Sementara itu, pembaruan produk Nissan terbilang sangat lambat.
Data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan bahwa pada tahun 2013, Nissan masih mampu menjual 61.135 unit berbekal dua merek yaitu Nissan dan Infiniti. Pada 2014, performa mereka turun menjadi 54.317 unit meski sudah menambah satu merk lagi, yaitu Datsun.
Distribusi kendaraan Nissan ke pasar di tahun-tahun berikutnya adalah 54.475 unit (2015), 38.637 unit (2016), dan 24.972 unit (2017). Pada 2017, Infiniti bahkan sudah tidak lagi membukukan penjualan hingga akhirnya pensiun tak lama kemudian.
Pada Januari hingga Agustus 2018, Nissan membukukan 14.119 unit penjualan. Volume itu turun 3.523 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 17.642 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar