Seorang wanita bernama Amandine Mareschi yang berasal dari kota Saint Gallen, Swiss sangat mencintai Indonesia dan budayanya. Wanita penyayang kucing ini, ternyata sangat menyukai budaya Bali dan Yogyakarta. Dia bercerita, ketertarikannya dengan Indonesia bermula saat liburan di Bali, ketika masih berusia 6 tahun.
Saat itu, ketika kembali ke Jenewa, kepalanya penuh dengan kenangan betapa indahnya orang-orang Bali menari. Karena waktu itu ibu bapaknya membeli kaset gamelan Bali, maka tiap hari dia menari mengikuti irama dari kaset gamelan.
Kesempatan belajar menari Bali tiba ketika di Jenewa ada festival musik. Dari kejauhan, terdengar alunan gamelan. Dari sanalah Amandine mengenal tiga pemain gamelan, sekaligus minta diajarkan agar bisa menari Bali.
"Lalu saya belajar bahasa Indonesia, sekenanya saja. Tanpa guru, hanya dari kamus," ungkapnya yang juga mulai belajar gamelan Jawa dan Bali. Sebanyak 12 tari Bali dia kuasai, sementara tari Jawa empat tarian. Meskipun kini berada di Swiss, Amandine menganggap Indonesia adalah Tanah Airnya. Selain magang kerja di Saint Gallen, Amandine juga rutin ke Jenewa untuk menjadi guru tari bagi masyarakat di sana.
Saat itu, ketika kembali ke Jenewa, kepalanya penuh dengan kenangan betapa indahnya orang-orang Bali menari. Karena waktu itu ibu bapaknya membeli kaset gamelan Bali, maka tiap hari dia menari mengikuti irama dari kaset gamelan.
Kesempatan belajar menari Bali tiba ketika di Jenewa ada festival musik. Dari kejauhan, terdengar alunan gamelan. Dari sanalah Amandine mengenal tiga pemain gamelan, sekaligus minta diajarkan agar bisa menari Bali.
"Lalu saya belajar bahasa Indonesia, sekenanya saja. Tanpa guru, hanya dari kamus," ungkapnya yang juga mulai belajar gamelan Jawa dan Bali. Sebanyak 12 tari Bali dia kuasai, sementara tari Jawa empat tarian. Meskipun kini berada di Swiss, Amandine menganggap Indonesia adalah Tanah Airnya. Selain magang kerja di Saint Gallen, Amandine juga rutin ke Jenewa untuk menjadi guru tari bagi masyarakat di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar