Seorang gadis 13 tahun di Amerika Serikat bernama Jayme Closs berhasil lolos dari penculikan seorang pria berusia 21 tahun bernama Jake Patterson yang mengurungnya selama 88 hari. Diwartakan CNN, Jayme Closs merupakan anak dari James dan Denis Closs yang bekerja di Jennie-O. James dan Denis ditemukan tewas di rumahnya, sementara Jayme menghilang tanpa jejak.
Perusahaan Jennie-O bahkan memberikan 25.000 dollar AS atau sekitar Rp 354 juta bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan Jayme Closs. Selama 88 hari sejak Oktober 2018, tidak ada seorang pun yang tahu di mana remaja itu berada.
Hingga akhirnya, dia ditemukan berjalan kaki di jalan dalam cuaca dingin tanpa mengenakan mantel dan sarung tangan, sekitar 112 km dari rumahnya di Barron. "Kami sangat bahagia dengan kabar Jayme kembali dalam keadaan selamat," kata CEO Hormel Foods, induk perusahaan Jennie-O. "Keberanian dan kekuatannya sungguh menginspirasi orang di seluruh dunia," imbuhnya. Perusahaan itu juga berkontribusi pada upaya pencarian dan penyelamatan gadis remaja tersebut. Kini, uang sebesar 25.000 dollar AS yang dijanjikan perusahaan diberikan kepada Jayme.
Pelaku pembunuhan dan penculikan telah tertangkap. Dilansir dari AFP, Patterson menculik Jayme di rumahnya di area pinggiran. Ketika pergi keluar atau ada tamu, dia meminta gadis itu bersembunyi di bawah tempat tempat tidurnya. Jayme mengatakan kepada detektif, dia berada di bawah ancaman kekerasan. Selama 12 jam, pelaku memaksanya berada di bawah tempat tidur tanpa makanan, air, atau pun akses ke kamar mandi. Namun pada awal Januari, ketika Patterson sedang keluar, dia bisa menyingkirkan benda-benda yang menghalanginya untuk kabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar