Sebuah video yang diunggah akun Twitter @mothership.sg memperlihatkan seorang penumpang wanita menuduh sopir taksi online yang diketahui bernama Kamaruzzaman bin Abdul Latiff di Singapura akan menculiknya. Selama di dalam mobil, ia terlihat marah-marah dan terus menuduh sang sopir berniat menyekap dan menculiknya.
Dilansir dari AsiaOne, karena wanita ini terus menuduh dan tidak mau membayar biaya Electronic Road Pricing (ERP), Kamaruzzaman pun berinisiatif mengarahkan mobilnya ke kantor polisi terdekat. Saat itu, ia juga mulai mengaktifkan kamera yang ia pasang di dashboard hingga merekam semua percakapan yang terjadi.
Menurut pengakuan Kamaruzzaman, kejadiannya saat ia menjemput penumpang ini di Bishan sekitar pukul 07.10 dengan tujuan ke Coleman Street. Namun, ia tidak mau membayar ERP yang ada, hingga terjadilah cekcok mulut antara keduanya. Bahkan, Kamaruzzaman bertanya kepada penumpang wanita ini, bagaimana cara agar tidak dikenai ERP, mungkin saja ia yang belum mengetahuinya. Penumpang itu justru berkeras, bahwa Kamaruzzaman pasti tahu bagaimana caranya, hanya saja dia tidak mau melakukan itu sehingga ia harus dikenai ERP.
Tak lama kemudian, wanita ini menelpon seorang lelaki, dan mengabarkan dirinya akan dibawa ke Kepolisian Toa Payoh Neighbourhood. Penumpang pun membiarkan Kamaruzzaman berbicara dengan rekan lelakinya tersebut. Rekan lelaki ini turut menekan Kamaruzzaman dengan menyebut mengetahui di mana lokasi mereka berada saat ini. Jadi apabila sesuatu terjadi kepada wanita ini, akan mudah untuk melacak keberadaannya. Selain dituduh menculik, Kamaruzzaman juga disebut mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan dan membahayakan.
"Saya memiliki kamera di dalam mobil, jadi bisa terlihat bagaimana saya mengemudikan mobil ini," kata Kamaruzzaman. Lelaki tersebut meminta Kamaruzzaman untuk melepaskan temannya dan membiarkannya pergi. "Saya akan membiarkannya pergi, tapi setelah tiba di kantor polisi," jawab Kamaruzzaman.
Di tengah perjalanan ketika Kamaruzzaman hendak bertanya pada orang di sekitar, di mana kantor polisi terdekat, penumpang justru menurunkan kaca mobil dan menceritakan pada orang di luar mobil tentang kecurigaannya kepada Kamaruzzaman. Di waktu yang sama, Kamaruzzaman pun menceritakan apa yang terjadi. Hingga sebuah percakapan memalukan terjadi. Karena penumpang terus berteriak histeris dirinya dikunci di dalam mobil, Kamaruzzaman pun membukakan kunci pintu mobilnya.
"Apa kamu gila? Kamu mengunci pintu mobilnya!" ucap sang wanita yang khirnya bisa keluar di luar mobil. "Saya tidak menyentuhmu sama sekali, dan mobil ini auto lock," kata Kamaruzzaman. Wanita ini pun sempat terlihat kaget dan bingung setelah mengetahui mobil yang ia tumpangi ternyata bersifat auto lock atau mengunci otomatis.
Dilansir dari AsiaOne, karena wanita ini terus menuduh dan tidak mau membayar biaya Electronic Road Pricing (ERP), Kamaruzzaman pun berinisiatif mengarahkan mobilnya ke kantor polisi terdekat. Saat itu, ia juga mulai mengaktifkan kamera yang ia pasang di dashboard hingga merekam semua percakapan yang terjadi.
Menurut pengakuan Kamaruzzaman, kejadiannya saat ia menjemput penumpang ini di Bishan sekitar pukul 07.10 dengan tujuan ke Coleman Street. Namun, ia tidak mau membayar ERP yang ada, hingga terjadilah cekcok mulut antara keduanya. Bahkan, Kamaruzzaman bertanya kepada penumpang wanita ini, bagaimana cara agar tidak dikenai ERP, mungkin saja ia yang belum mengetahuinya. Penumpang itu justru berkeras, bahwa Kamaruzzaman pasti tahu bagaimana caranya, hanya saja dia tidak mau melakukan itu sehingga ia harus dikenai ERP.
Tak lama kemudian, wanita ini menelpon seorang lelaki, dan mengabarkan dirinya akan dibawa ke Kepolisian Toa Payoh Neighbourhood. Penumpang pun membiarkan Kamaruzzaman berbicara dengan rekan lelakinya tersebut. Rekan lelaki ini turut menekan Kamaruzzaman dengan menyebut mengetahui di mana lokasi mereka berada saat ini. Jadi apabila sesuatu terjadi kepada wanita ini, akan mudah untuk melacak keberadaannya. Selain dituduh menculik, Kamaruzzaman juga disebut mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan dan membahayakan.
"Saya memiliki kamera di dalam mobil, jadi bisa terlihat bagaimana saya mengemudikan mobil ini," kata Kamaruzzaman. Lelaki tersebut meminta Kamaruzzaman untuk melepaskan temannya dan membiarkannya pergi. "Saya akan membiarkannya pergi, tapi setelah tiba di kantor polisi," jawab Kamaruzzaman.
Di tengah perjalanan ketika Kamaruzzaman hendak bertanya pada orang di sekitar, di mana kantor polisi terdekat, penumpang justru menurunkan kaca mobil dan menceritakan pada orang di luar mobil tentang kecurigaannya kepada Kamaruzzaman. Di waktu yang sama, Kamaruzzaman pun menceritakan apa yang terjadi. Hingga sebuah percakapan memalukan terjadi. Karena penumpang terus berteriak histeris dirinya dikunci di dalam mobil, Kamaruzzaman pun membukakan kunci pintu mobilnya.
"Apa kamu gila? Kamu mengunci pintu mobilnya!" ucap sang wanita yang khirnya bisa keluar di luar mobil. "Saya tidak menyentuhmu sama sekali, dan mobil ini auto lock," kata Kamaruzzaman. Wanita ini pun sempat terlihat kaget dan bingung setelah mengetahui mobil yang ia tumpangi ternyata bersifat auto lock atau mengunci otomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar