Pages

Sabtu, 23 Maret 2019

Gambar Wanita Dengan Penyumbat Mulut, Bir Rusia Picu Kontroversi



Menempelkan gambar seorang perempuan yang memakai bola penyumbat mulut, sebuah merek bir Kopytov, di kota Barnau, wilayah Altai, Siberia dengan produk barunya bernama Pryanik Imperial Stout memicu kontroversi. Penyulingan itu menyebut bir tersebut sebagai sebuah "tsunami" aroma kayu manis, cengkeh, adas manis, merica hitam, dan jintan.

Dilansir dari BBC, perusahaan itu menyebut, minuman ini rasanya mirip pyranik atau roti madu khas Rusia, tetapi dengan kandungan alkohol. Namun, Yulia Shlyakhova, perancang fesyen asal Barnaul yang kini tinggal di St Petersburg, mengeluhkan gambar yang digunakan perusahaan bir kepada Badan Anti-monopoli. Dia mengatakan, gambar itu memamerkan kekerasan terhadap perempuan, cabul, dan ofensif.

Di sisi lain, perusahaan bir menegaskan mereka tidak bermaksud menyerang siapa pun dan selalu menghormati perempuan. Cabang Badan Anti-monopoli di Altai kemudian mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini dengan melakukan voting online. Tujuannya untuk melihat apakah publik pada umumnya menilai label yang digunakan pabrik bir itu tidak pantas.

Ide untuk membuat jajak pendapat ini nyaris memicu kekacauan seperti halnya label bir itu. Apalagi, untuk menggelar voting pemerintah menggunakan media sosial VK. Forum di VK hanya menawarkan sedikit ruang untuk perdebatan konstruktif. Alhasil, kolom komentar untuk masalah ini ditutup ketika akhirnya pengguna justru malah saling melecehkan.

Sejumlah netizen mempertanyakan kepada para pembela label bir itu apakah mereka akan menganggap gambar itu lucu jika foto yang dipajang adalah mereka sendiri atau seorang pria yang disumbat mulutnya. Para feminis di seluruh Rusia bergegas untuk memberikan suara saat mereka melihat 62 persen suara mendukung perusahaan bir.

Akhirnya, kelompok yang menentang label bir itu unggul. Badan Anti-monopoli mengatakan 58 persen dari 28.135 suara yang masuk tidak menyukai label bir tersebut. Kini Badan Anti-monopoli sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dan perusahaan bir itu terancam hukuman denda yang cukup besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar