
Sang putri menderita cedera otak setelah jatuh dari kasur dan menghantam bagian belakang kepala, seorang ayah dari kota Zhengzhou, China bernama Tu Xiancheng memilih pekerjaan sebagai badut dan menjual balon demi membayar biaya pengobatan sang anak.
Dilansir dari Asia One, putrinya yang tidak disebutkan identitasnya itu menderita pendarahan di otak dan didiagnosa terkena cerebral plasy. Selain itu, bayi itu juga mengalami kebutaan dan kelumpuhan parsial. Kepada Tu, dokter sudah mengatakan putrinya itu harus membutuhkan rehabilitas jangka panjang yang berarti dia membutuhkan biaya yang sangat besar.
Sejak kecelakaan itu, Tu dilaporkan sudah menghabiskan dana hingga 200.000 yuan, sekitar Rp 412,7 juta. Tu juga menderita kondisi kesehatan bernama ankylosing spondylitis. Yakni suatu bentuk radang sendi yang memengaruhi tulang belakang. Ketika melihat anaknya menderita, Tu pun memutuskan menangguhkan pengobatannya sendiri demi kesehatan sang anak.
Karena kesehatannya, Tu mencoba peruntungan menjual balon dan jadi badut. Selama berbulan-bulan, baik teman maupun keluarga Tu memintanya untuk menyerah saja dengan kondisi putrinya karena bayi itu sudah dianggap "tak punya harapan". Namun, Tu menolak mendengarkan mereka dan memperjuangkan kesehatan anaknya itu sepanjang dia masih hidup.
Suatu penggalangan dana pun dilakukan demi memudahkan Tu dan bayinya yang berusia dua tahun itu oleh 9958 Child Emergency Centre dan yayasan Chinese Children Association. Kampanye yang dilaksanakan di Weibo itu sejauh ini telah mengumpulkan donasi 82.000 yuan, sekitar Rp 185,7 juta, dari target 500.000 yuan (Rp 1 miliar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar