Pages

Jumat, 28 Juni 2019

Dokter Di Kanada Ini Gunakan Spermanya Untuk Buahi Pasien



Menggunakan sperma miliknya untuk membuahi pasien, seorang dokter bernama Bernard Norman Barwin di sebuah klinik kesuburan di Kanada harus kehilangan izin praktiknya. Tindakan itu dilaporkan telah dilakukannya selama beberapa puluh tahun masa praktiknya.

"Anda telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh pasien Anda. Tindakan Anda juga sangat mempengaruhi individu dan keluarga pasien, serta menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, yang akan berlangsung selama beberapa generasi," kata regulator medis dalam pernyataannya dan menjatuhkan sanksi denda sebesar 10.000 dollar Kanada (sekitar Rp 107 juta).

Barwin sebelumnya telah dinyatakan bersalah karena melakukan pembuahan buatan terhadap tiga pasiennya menggunakan sperma yang salah. Ketika itu dia menyebut hal itu sebagai kesalahan sederhana. Kini setelah izin praktiknya dicabut, pihak regulator medis lainnya akan diperingatkan jika dia berusaha melakukan praktik kedokteran di wilayah yuridiksi lain. Barwin juga dilaporkan menghadapi tuntutan hukum yang menyebutnya telah menyebabkan 50 hingga 100 kelahiran dengan sperma yang salah, termasuk 11 kasus di mana dia menggunakan sperma miliknya sendiri.

Kesalahannya terungkap setelah beberapa anak yang lahir melalui proses inseminasi buatan yang dilaklukan Barwin ingin mengetahui latar belakang genetik dan meneliti silsilah keluarganya. Pada kasus lain, salah satu anak didiagnosis mengidap penyakit celiac yang bersifat genetik, sementara kedua orangtuanya tidak memiliki penyakit itu.

Rebecca Dixon, yang telah berusia 25 tahun, baru mengetahui pada tiga tahun lalu, jika Barwin adalah "ayah kandungnya". Rebecca yang menjadi saksi di persidangan, mengatakan bahwa dia merasa "jijik" dan "terkontaminasi" setelah mengetahui fakta tersebut. Rebecca mengatakan, sejauh ini dirinya telah menemukan hinga 15 saudara tiri yang tidak pernah diketahuinya dan kemungkinan masih bisa bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar