Berkat bra yang dipakai, seorang gadis bernama Daniesa Murdaugh selamat dari penembakan massal di Brooklyn, New York, ketika ikut hadir dalam perayaan Old Timers Day. Daniesa mengisahkan kembali, dia tertembak di bagian punggung. Namun, dia sangat beruntung karena tali bra yang dipakai mampu menahan peluru sebelum mencapai tulang punggung.
Dilansir dari Newsweek, pernyataan itu dibenarkan ibunya, Odessa Watson yang menuturkan paramedis datang dan mencoba mengobati Daniesa. "Ketika mereka melepaskan bra-nya, pelurunya menempel di tali dan jatuh begitu saja. Memang ada semacam tanda di kulit. Untungnya hanya goresan," tutur Watson.
Daniesa mengatakan penembakan massal tersebut melukai 11 orang dan kepanikan membuat orang beramai-ramai menjauhi area Brownsville Recreational Center. Dia mengatakan ketika hendak kabur, dia mendengar dua tembakan dengan salah satunya mengenai punggungnya. Dia langsung roboh ke tanah karena panik.
"Saya tidak bisa bernapas. Semua orang datang mengerubungi saya. Jantung saya berdegup kencang. Saya merasa pingsan dan tidak sanggup berdiri," katanya. Otoritas berwajib masih menyelidiki penembakan massal yang menewaskan pria berusia 38 tahun. Kepala Polisi New York James O'Neill menuturkan kemungkinan ada kaitan dengan pertikaian geng. Sementara Wali Kota Bill de Blasio menjelaskan insiden itu hampir tidak pernah terdengar di Brownsville karena acara yang digelar biasanya berlangsung damai.
Dilansir dari Newsweek, pernyataan itu dibenarkan ibunya, Odessa Watson yang menuturkan paramedis datang dan mencoba mengobati Daniesa. "Ketika mereka melepaskan bra-nya, pelurunya menempel di tali dan jatuh begitu saja. Memang ada semacam tanda di kulit. Untungnya hanya goresan," tutur Watson.
Daniesa mengatakan penembakan massal tersebut melukai 11 orang dan kepanikan membuat orang beramai-ramai menjauhi area Brownsville Recreational Center. Dia mengatakan ketika hendak kabur, dia mendengar dua tembakan dengan salah satunya mengenai punggungnya. Dia langsung roboh ke tanah karena panik.
"Saya tidak bisa bernapas. Semua orang datang mengerubungi saya. Jantung saya berdegup kencang. Saya merasa pingsan dan tidak sanggup berdiri," katanya. Otoritas berwajib masih menyelidiki penembakan massal yang menewaskan pria berusia 38 tahun. Kepala Polisi New York James O'Neill menuturkan kemungkinan ada kaitan dengan pertikaian geng. Sementara Wali Kota Bill de Blasio menjelaskan insiden itu hampir tidak pernah terdengar di Brownsville karena acara yang digelar biasanya berlangsung damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar