Mengunggah postingan yang berkaitan dengan demo Hong Kong ke Facebook, seorang pramugari Cathay Pacific bernama Rebecca Sy dipecat dari pekerjaannya. Dilansir dari SCMP, maskapai yang berbasis di Hong Kong itu dituduh tunduk kepada tekanan politik dan komersial dari Beijing, sehingga memecat sejumlah karyawannya dalam beberapa pekan terakhir, yang diduga mendukung gerakan anti-pemerintah.
Disampaikan Rebecca, pihak manajemen sempat menunjukkan sebuah postingan di Facebook miliknya yang membahas situasi politik, tetapi tidak memberikan alasan resmi pemecatannya. "Jawaban yang saya dapat adalah 'saya tidak bisa memberi tahu Anda mengapa'. Ini yang saya tidak bisa terima," kata Rebecca kepada wartawan, tanpa memberi tahu isi unggahannya di Facebook.
Larangan penerbangan China telah memicu merosotnya saham Cathay Pacific dan memunculkan kekhawatiran di komunitas bisnis Hong Kong yang lebih luas. Maskapai tersebut telah memecat setidaknya empat stafnya, termasuk dua pilot, terkait aksi demo Hong Kong.
Hong Kong terkenal dengan lingkungannya yang ramah bisnis, dengan supremasi hukum, dan kebebasan berekspresi. Tetapi sebagian besar perusahaan Hong Kong memiliki hubungan bisnis dengan China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar