Seorang pria bernama Nurman Farieka Ramadhanya memiliki ide sangat kreatif dengan memanfaatkan ceker ayam untuk membuat sepatu. "Ceker ayam sebenarnya motifnya seperti kulit ular dan buaya. Tapi ular dan buaya itu populasinya sedikit, tapi tidak dengan ceker ayam," ungkap Nurman yang tidak inggin menggunakan satwa langka untuk dijadikan material produk.
Sebelum konsisten menggunakan kulit ceker ayam, Nurman sudah lebih dulu mencoba kulit ikan Nila, pari, hingga kodok. Sampai saat ini, ia masih memilih kulit ceker ayam karena unik dan menarik. Proses pengolahan ceker ayam sampai menjadi sepatu masih dilakukan manual. Kulit ceker ayam memiliki tekstur tipis dan licin, proses pelepasan kulit dilakukan dengan sangat hati-hati menggunakan serbuk abu agar tidak sobek.
Dari proses pewarnaan hingga pengeringan kulit ceker, untuk menjadi sepasang sepatu dibutuhkan waktu hingga 10 hari lamanya. Untuk membuat sepasang sepatu dengan merek Hirka, Nurman membutuhkan sekitar 45 ceker. Ketersediaan ceker ayam didapatkannya dari limbah restoran siap saji yang menyajikan ayam.
Meskipun terbuat dari kulit ceker ayam, menurutnya kualitas sepatunya tidak jauh berbeda dengan sepatu berbahan kulit lainnya. Mengingat pada rumitnya proses pembuatan, Nurman mematok harga mulai dari kisaran Rp 500.000-1 juta untuk sepatu wanita. Sedangkan sepatu pria dijualnya dengan harga Rp 1 juta-2 juta. Dari situlah ia berhasil meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan.
Sebelum konsisten menggunakan kulit ceker ayam, Nurman sudah lebih dulu mencoba kulit ikan Nila, pari, hingga kodok. Sampai saat ini, ia masih memilih kulit ceker ayam karena unik dan menarik. Proses pengolahan ceker ayam sampai menjadi sepatu masih dilakukan manual. Kulit ceker ayam memiliki tekstur tipis dan licin, proses pelepasan kulit dilakukan dengan sangat hati-hati menggunakan serbuk abu agar tidak sobek.
Dari proses pewarnaan hingga pengeringan kulit ceker, untuk menjadi sepasang sepatu dibutuhkan waktu hingga 10 hari lamanya. Untuk membuat sepasang sepatu dengan merek Hirka, Nurman membutuhkan sekitar 45 ceker. Ketersediaan ceker ayam didapatkannya dari limbah restoran siap saji yang menyajikan ayam.
Meskipun terbuat dari kulit ceker ayam, menurutnya kualitas sepatunya tidak jauh berbeda dengan sepatu berbahan kulit lainnya. Mengingat pada rumitnya proses pembuatan, Nurman mematok harga mulai dari kisaran Rp 500.000-1 juta untuk sepatu wanita. Sedangkan sepatu pria dijualnya dengan harga Rp 1 juta-2 juta. Dari situlah ia berhasil meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar