Sebuah lagu berjudul Gloomy Sunday yang diciptakan oleh seorang pianis Hungaria bernama Rezső Seress pada awal-awal abad 20 memicu seseorang untuk bunuh diri. Kisah yang disampaikan melalui alunan nada itu memang tragis, yakni seorang pria yang mengalami depresi akibat kekasihnya. Lantaran dengan tekanan terus ia rasakan, pria itu kemudian memutuskan untuk bunuh diri.
Kekuatan sang komponis membawa orang larut dalam kesedihan total melalui lagu itu terbukti 10 tahun kemudian. Seorang penyanyi bernama Hal Kemp yang mulai mempopulerkan lagu ini pada 1936. Irama menyayat Gloomy Sunday itu diperkuat dengan syair yang ditulis Desmon Carter.
Lagu ini semakin terkenal saat penyanyi Jazz perempuan bernama Billy Holiday kembali menyanyiikannya pada tahun 1941. Seketika, Gloomy Sunday menjadi populer dan diputar di berbagai radio di Inggris dan Amerika. Anehnya, bersamaan dengan hit-nya lagu ini, kasus-kasus bunuh diri mulai bermunculan. Menurut laporan, pelaku bunuh diri melakukan tindakannya sesaat setelah terpapar dengan lagu itu.
Dari pemberitaan media massa kala itu, setidaknya tercatat 19 kasus bunuh diri yang terjadi akibat lagu itu. Gloomy Sunday seolah-olah menjadi nada yang yang berbisik dari dalam lorong kematian. Akibat kejadian tersebut, BBC bahkan melarang pemutaran lagu itu. Larangan itu baru dicabut pada 2001 silam. Kutukan lagu Gloomy Sunday pun menimpa penciptanya 30 tahun berselang setelah lagu tersbut ditulis. Pada tahun 1968, Rezső Seress dilaporkan melompat dari jendela apartemennya. Ia mengakhiri hidupnya pada usia 69 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar