Dianggap menghina pihak militer, lima orang anggota rombongan puisi satir bernama Peacock Generation di Myanmar ditangkap dan diputus bersalah atas dakwaan mengejek militer Myanmar, dengan masing-masing anggota dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Dilansir BBC, tiga anggota Peacock Generation mendapat dakwaan tambahan karena menyiarkan acara mereka di Facebook. Kay Khine Tun, Zay Yar Lwin, Paing Pyo Min, Paing Ye Thu, dan Zaw Lin Htut dijerat dengan Pasal 505A yang mengatur pernyataan publik. Mereka divonis bersalah dalam persidangan di Yangon, mantan ibu kota sekaligus kota terbesar di negara yang dulu bernama Burma itu.
Dalam penampilan mereka, kelima pujangga itu mengkritik pembagian kekuasaan tentara di parlemen, dan memperlihatkan gambar anjing mengenakan jaket militer. Hakim Tun Kyaw yang menjatuhkan vonis mengatakan, aksi Peacock Generation disengaja karena mereka membawakannya di hadapan publik. Pemerintah Myanmar diketahui menggunakan kekuasaannya untuk memenjarakan orang yang mengkritik. Entah itu jurnalis, seniman, hingga pembangkang.
Meski dipimpin penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, Naypyidaw hanya melakukan perubahan kecil pada aturan yang sempat dikuasai junta militer. Direktur Penelitian Asia Tenggara Amnesty International, Joanne Mariner, menyebut tuduhan terhadap Peacock Generation "mengerikan". "Menghukum seseorang karena mereka menampilkan puisi satir menunjukkan seberapa mengerikan kondisi kebebasan berekspresi di Myanmar," ujar Mariner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar