Dalam rekaman video yang beredar di Twitter maupun Facebook, memperlihatkan seorang murid di Malaysia yang hanya duduk sembari memegangi wajahnya, ketika teman sekelas murid itu memukulnya. Tak lama kemudian, murid tersebut tidak tahan "dibully", kemudian bangkit dan mulai membalas salah satu dari temannya.
Dilansir dari Malaysia Kini, insiden itu dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Polisi Kelantan, Abdullah Muhammad Piah. Dia menuturkan, murid berusia 14 tahun tersebut diserang oleh teman sekelas pukul 10.30 waktu setempat karena tidak mau menuruti perintah mereka.
Korban yang tidak disebutkan namanya itu melayangkan laporan ke Kantor Polisi Distrik Pasir Puteh, mengklaim dia diserang karena tak diminta mengerjakan PR mereka. Polisi bergerak cepat dengan menahan 10 teman sekelas korban untuk dimintai keterangan berdasarkan Pasal 147 Hukum Pidana, dan dibebaskan dengan jaminan.
Sementara itu ayah murid itu, Mohd Khairul Anuar Razak, mengungkapkan peristiwa itu merupakan kali kedua anaknya dirundung di sekolah. Dia mengatakan insiden pertama terjadi pada awal tahun ini. Tetapi, dia melapor karena masalah itu diselesaikan secara internal dengan sekolah. "Saya tidak berpikir insiden ini bakal terjadi kembali," ujar pria 40 tahun itu.
Dilansir dari Malaysia Kini, insiden itu dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Polisi Kelantan, Abdullah Muhammad Piah. Dia menuturkan, murid berusia 14 tahun tersebut diserang oleh teman sekelas pukul 10.30 waktu setempat karena tidak mau menuruti perintah mereka.
Korban yang tidak disebutkan namanya itu melayangkan laporan ke Kantor Polisi Distrik Pasir Puteh, mengklaim dia diserang karena tak diminta mengerjakan PR mereka. Polisi bergerak cepat dengan menahan 10 teman sekelas korban untuk dimintai keterangan berdasarkan Pasal 147 Hukum Pidana, dan dibebaskan dengan jaminan.
Sementara itu ayah murid itu, Mohd Khairul Anuar Razak, mengungkapkan peristiwa itu merupakan kali kedua anaknya dirundung di sekolah. Dia mengatakan insiden pertama terjadi pada awal tahun ini. Tetapi, dia melapor karena masalah itu diselesaikan secara internal dengan sekolah. "Saya tidak berpikir insiden ini bakal terjadi kembali," ujar pria 40 tahun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar