Adrianna Vutrano dan Pasha Jones, dua siswi berusia 15 tahun di Sekolah Menengah Macdonald, Kanada, menciptakan sebuah rumah portabel untuk tunawisma. Keduanya terinspirasi menciptakan rumah tersebut karena kejadian nahas yang menimpa salah seorang paman mereka. Keduanya berniat untuk menciptakan tempat tidur yang nyaman bagi mereka yang tidak punya rumah untuk pulang.
Ide kreatif mereka juga merupakan bagian dari pameran sains di sekolah mereka, di mana semua siswa harus menemukan sebuah ide dan mempresentasikannya. Vutrano dan Jones berhasil menarik simpati para juri di pameran sains tersebut. Keduanya pergi ke New Brunswick, untuk menunjukkan penemuan mereka di Canada-Wide Science Fair.
Tak sedikit tunawisma yang memutuskan untuk melewati malam dingin dan tidur di jalanan daripada pergi ke pengungsian, Jones berpendapat hal ini juga pengaruh dari kondisi mental mereka. "Tidak semua orang akan memilih untuk pergi ke tempat penampungan," tambah Jones. Dengan rumah portabel yang bisa dibawa seperti tas ransel, para tunawisma bisa meminimalisir kondisi kesehatan dan fisik mereka dengan beristirahat dengan nyaman di malam hari.
Ide kreatif mereka juga merupakan bagian dari pameran sains di sekolah mereka, di mana semua siswa harus menemukan sebuah ide dan mempresentasikannya. Vutrano dan Jones berhasil menarik simpati para juri di pameran sains tersebut. Keduanya pergi ke New Brunswick, untuk menunjukkan penemuan mereka di Canada-Wide Science Fair.
Tak sedikit tunawisma yang memutuskan untuk melewati malam dingin dan tidur di jalanan daripada pergi ke pengungsian, Jones berpendapat hal ini juga pengaruh dari kondisi mental mereka. "Tidak semua orang akan memilih untuk pergi ke tempat penampungan," tambah Jones. Dengan rumah portabel yang bisa dibawa seperti tas ransel, para tunawisma bisa meminimalisir kondisi kesehatan dan fisik mereka dengan beristirahat dengan nyaman di malam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar