China Potong Subsidi 10 Persen Untuk Pembeli Mobil Listrik

Negara China tidak hanya menjadi pasar mobil terbesar di dunia tetapi juga menjadi salah satu yang terbesar untuk kendaraan listrik. Itu karena pemerintah China sedang dalam upaya memerangi pencemaran udara yang ekstrem dengan memberikan insentif terhadap pembelian mobil EV tahun lalu. Pemerintah Amerika dan banyak negara lainnya juga melakukan hal yang sama.



Tetapi sekarang, Reuters melaporkan bahwa pemerintah China memotong subsidi untuk kendaraan listrik sebesar 10 persen tahun ini, kebijakan baru ini berlaku sejak minggu lalu meskipun ada periode transisi selama tiga bulan. Apa artinya ini bagi pembeli Model Tesla China 3? Pada dasarnya, harga akan meningkat meskipun kendaraan dibangun di Shanghai. Dua varian Model 3 saat ini juga diproduksi dan dijual di China, Standard dan Long Range.

Mulai sekarang harga mobil akan naik menjadi 303.550 yuan (1 yuan = Rp. 2.200 berkisar Rp. 668.000.000,-), bukan 299.050 yuan. Long Range Model 3, yang dijadwalkan akan dijual di China pada bulan Juni ini, sekarang akan berharga 344.050 yuan ($ 48.500) dari yang sebelumnya dipromosikan 339.050 yuan ($ 47.800). Kedepan, China berencana untuk memotong subsidi EV sebesar 20 persen dan 30 persen pada tahun 2022.



Tetapi mengapa China memotong subsidi EV pada saat ekonomi sedang mencoba pulih dari pandemi coronavirus?

Pemerintah China kemungkinan telah menentukan bahwa mobil EV, terutama Tesla sudah cukup populer. Anda tahu memperoleh status tinggi adalah bagian dari budaya Tiongkok dan salah satu cara terbaik untuk menampilkan ini adalah dengan memiliki Tesla baru. Mengapa pemerintah harus menawarkan insentif pajak ketika permintaan sudah tinggi?

Pada saat yang sama, pemerintah China sedang mempersiapkan kebijakan baru lainnya untuk membantu meningkatkan konsumsi menyusul penurunan penjualan mobil baru sebesar 42 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini karena wabah.