Sebuah robot Covid-19 yang berada di University Hospital Antwerp, Belgia dapat berbicara lebih dari 53 bahasa dan juga dapat mendeteksi demam. Dilansir dari Reuters, Kepala eksekutif Zorabots, Fabrice Goffin, mengatakan bahwa robot tersebut telah ada di rumah sakit dan hotel sejak 2013, namun kini memiliki peran baru. Robot tersebut tidak menguji corona , namun bisa mendeteksi tanda-tanda yang berguna.
Manajer operasi rumah sakit, Michael Vanmechelen, mengatakan seseorang yang menunjukkan tanda-tanda demam dapat diarahkan oleh robot, perangkat tanpa-sentuh, menuju ke area terpisah. Diketahui, rumah sakit biasanya menerima 2.000 pasien sehari dan akan mulai menerima kembali pengunjung minggu depan karena kehidupan di Belgia kembali relatif normal setelah pembatasan wilayah karena virus corona.
Kepala digitopia, Jan Bussels, yang mengembangkan perangkat lunak dan antarmuka, mengatakan bahwa robot tersebut dirancang untuk membantu mengambil alih pekerjaan yang berulang dan memungkinkan staf medis yang memiliki banyak tugas untuk fokus pada pekerjaan inti mereka, yaitu memberi perawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar