Warga di Tel Aviv, Israel merekam aksi anggota staf PBB yang melakukan skandal seks di mobil dinas PBB bertuliskan UN (United Nations). Heather Barr co-director divisi hak-hak perempuan Human Rights Watch berkata, dia tidak terkejut dengan video yang terekam tersebut. Barr yang juga bekerja untuk PBB di Burundi dan Afghanistan mengungkapkan, PBB "memiliki masalah yang lebih besar daripada video yang satu ini."
"Masalah itu adalah tuduhan eksploitasi seksual dan pelecehan yang dilakukan anggota staf PBB," ucap Barr. Sebuah laporan yang dikutip BBC menyebutkan, pada 2019 ada 175 tuduhan eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anggota staf PBB. Dari tuduhan sebanyak itu, 16 terbukti salah, 15 tidak terbukti, dan yang lainnya masih diselidiki.
Akibat kejadian ini, PBB langsung melakukan penyelidikan dan mengklaim hampir selesai mengidentifikasi orang-orang di video tersebut. Mereka yang terekam video diyakini sebagai anggota staf penjaga perdamaian di Israel. Seorang penumpang lain duduk termenung di kursi depan, sedangkan pengemudinya tidak terekam kamera. Stephane Dujarric juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menggambarkan perilaku di video itu "menjijikkan". Ketika ditanya apakah adegan seks itu atas dasar suka sama suka atau melibatkan pembayaran, Dujarric menerangkan itu sedang diselidiki.
"Kami berharap penyelidikan ini dapat cepat selesai untuk segera mengambil tindakan yang sesuai," kata Dujarric. Ia menerangkan, orang-orang yang terekam video itu kemungkinan ditugaskan di Badan Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO). Badan tersebut telah bertugas di sana sejak 1948.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar