Mengakhiri perayaan Diwali, sebuah desa bernama Gummatapura di India memiliki tradisi unik dengan perang kotoran sapi. Para warga saling melempar kotoran sapi dalam acara yang disebut sebagai Gorehabba tersebut. Dilansir dari Oddity Central, kotoran sapi tersebut diambil dari para warga yang memiliki sapi. Kotoran-kotoran itu diambil dengan gerobak dan ditarik oleh hewan ternak. Setelah itu, kotoran sapi tersebut dikumpulkan dan ditumpuk di kuil setempat. Jika dirasa cukup, kotoran sapi itu diberkati oleh para pendeta melalui sebuah ritual.
Sehabis diberkati, kotoran sapi yang telah terkumpul di kuil dipindahkan lagi ke lapangan terbuka di Desa Gummatapura. Di sanalah pertempuran berlangsung. Para pria yang bertelanjang dada berkumpul, lalu saling lempar kotoran sapi kepada pria lainnya.
Bagi para pria yang ikut serta dalam Gorehabba, melempar dan dilempar kotoran sapi adalah sebuah kesenangan tersendiri. Di sisi lain, mereka juga meyakini adanya manfaat yang terkandung dalam kotoran sapi tersebut. Banyak warga percaya bahwa hanya dengan menyentuh kotoran sapi yang diberkati dengan tangan, mereka dapat sembuh dari semua penyakit. Para warga percaya bahwa dewa mereka, Beereshwara Swamy, lahir dari kotoran sapi.
Sehabis diberkati, kotoran sapi yang telah terkumpul di kuil dipindahkan lagi ke lapangan terbuka di Desa Gummatapura. Di sanalah pertempuran berlangsung. Para pria yang bertelanjang dada berkumpul, lalu saling lempar kotoran sapi kepada pria lainnya.
Bagi para pria yang ikut serta dalam Gorehabba, melempar dan dilempar kotoran sapi adalah sebuah kesenangan tersendiri. Di sisi lain, mereka juga meyakini adanya manfaat yang terkandung dalam kotoran sapi tersebut. Banyak warga percaya bahwa hanya dengan menyentuh kotoran sapi yang diberkati dengan tangan, mereka dapat sembuh dari semua penyakit. Para warga percaya bahwa dewa mereka, Beereshwara Swamy, lahir dari kotoran sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar