Pages

Senin, 28 Desember 2020

Bikin Ulasan Salah, Restoran Korsel Ini Tutup Gara-Gara Youtuber

Memberikan ulasan yang salah terhadap sebuah restoran hingga tutup, seorang YouTuber sekaligus pengulas makanan asal Korea Selatan, bernama HayanTree mendapat kecaman dari netizen. Dilansir dari Oddity Central, ceritanya berawal pada 7 Desember. Ketika itu, HayanTree mengunggah video yang mengulas restoran kepiting berbumbu kecap asin sepuasnya di Daegu, Korea Selatan. Pada satu momen, HayanTree hendak menambah porsi makannya dan melihat ada butiran nasi di bumbunya. Dia menjadi curiga bahwa restoran tersebut mungkin menggunakan kembali makanannya yang tidak terjual.

Ulasan kontroversial itu dengan cepat menjadi viral. Pemilik restoran tersebut lantas membantah tuduhan HayanTree dengan memberikan komentar yang dipublikasikan oleh The Korea Herald. "Dalam waktu kurang dari dua hingga tiga jam setelah YouTuber itu mengunggah video itu, anggota staf kami beberapa kali meninggalkan penjelasan di kolom komentar bahwa kami tidak menggunakan kembali makanan kami,” kata pemilik restoran. “Kami dapat memberikan seluruh rekaman dari kamera keamanan, tetapi komentar kami diblokir sehingga yang lain orang tidak bisa melihat mereka," sambungnya.

Rekaman keamanan yang disebutkan pengusaha tersebut akhirnya menunjukkan bahwa butiran beras yang diketahui HayanTree berasal dari hidangan sebelumnya yang dia makan. HayanTree lantas mengakui kesalahannya dan menghapus ulasan negatifnya, serta mengunggah video permintaan maaf sebagai gantinya. Namun, penghapusan video ulasan negatif dan adanya video klarifikasi tersebut tidak banyak membantu restoran itu.

Pemilik restoran yang dirugikan tersebut membuat petisi nasional dan mengunggahnya di situs web Cheong Wa Dae. Dia melampiaskan kekesalannya tentang bagaimana Hayan Tree menangani situasi tersebut dan meminta pihak berwenang untuk campur tangan dan mengatur kekuasaan YouTuber sehingga bisnis lain tidak mengalami nasib yang sama. Di Korea Selatan, cerita ini memicu perdebatan tentang besarnya pengaruh para pesohor media sosial dan kurangnya regulasi di bidang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar