Selama bertahun-tahun, rumor bahwa Alpina akan memiliki celah dalam mengembangkan kembali mobil sport hybrid BMW i8 terus berlanjut.
Rumor tersebut akhirnya dikonfirmasi pada bulan Juli silam, ketika bos Alpina, Andreas Bovensiepen berbicara agak terus terang dengan wartawan tentang proyek yang akhirnya dibatalkan, berbagi informasi bahwa perusahaan tersebut bahkan berhasil membangun prototipe yang berfungsi.
Jadi apa yang menenggelamkan Alpina i8? Itu bukan karena biaya proyek. Lebih tepatnya, itu adalah kesulitan kalibrasi.
Itu menurut Bovensiepen sendiri, yang baru-baru ini berbicara kepada BMW Blog tentang Alpina i8 yang dibatalkan, dan kesulitan seputar powertrain i8 yang rumit, yaitu motor listrik 129 Hp di gardan depan dan mesin 3 silinder turbo 220 Hp untuk menggerakkan roda belakang. Membuat kedua pembangkit tenaga tersebut bekerja sama dalam satu harmoni dan membuat mobil yang seimbang membutuhkan beberapa upaya.
BMW i8 versi Alpina, dengan mesin 4 silinder turbo 350 Hp dan transmisi otomatis 8 percepatan berisi begitu banyak perubahan sehingga mengembalikan semuanya ke keseimbangan akan menjadi sangat rumit.
Memang biayanya juga dipastikan membengkak, karena beralih dari mesin 3 silinder ke 4 silinder dengan power lebih besar membutuhkan subframe belakang aluminium baru, belum lagi pendinginan yang lebih baik.
Prototipe i8 milik Alpina juga mendapat ban depan yang lebih lebar dan sudut camber lebih besar daripada standar dalam upaya untuk mengatasi masalah understeer di mobil produksi, dan itu berarti mereka harus memasang fender yang lebih lebar. Pada akhirnya, BMW i8 racikan Alpina menghasilkan tenaga 455 Hp dan menambah bobot sekitar 99 Kg.
Secara keseluruhan, perubahannya sudah cukup sehingga Alpina harus melakukan pengujian tabrakan untuk i8-nya sendiri untuk memenuhi peraturan, yang merupakan proses yang mahal dan panjang. Itu akan menjadi mobil yang luar biasa, seandainya saja mobil itu selesai dibuat. (carbuzz 30/11/2020)
Rumor tersebut akhirnya dikonfirmasi pada bulan Juli silam, ketika bos Alpina, Andreas Bovensiepen berbicara agak terus terang dengan wartawan tentang proyek yang akhirnya dibatalkan, berbagi informasi bahwa perusahaan tersebut bahkan berhasil membangun prototipe yang berfungsi.
Jadi apa yang menenggelamkan Alpina i8? Itu bukan karena biaya proyek. Lebih tepatnya, itu adalah kesulitan kalibrasi.
Itu menurut Bovensiepen sendiri, yang baru-baru ini berbicara kepada BMW Blog tentang Alpina i8 yang dibatalkan, dan kesulitan seputar powertrain i8 yang rumit, yaitu motor listrik 129 Hp di gardan depan dan mesin 3 silinder turbo 220 Hp untuk menggerakkan roda belakang. Membuat kedua pembangkit tenaga tersebut bekerja sama dalam satu harmoni dan membuat mobil yang seimbang membutuhkan beberapa upaya.
BMW i8 versi Alpina, dengan mesin 4 silinder turbo 350 Hp dan transmisi otomatis 8 percepatan berisi begitu banyak perubahan sehingga mengembalikan semuanya ke keseimbangan akan menjadi sangat rumit.
Memang biayanya juga dipastikan membengkak, karena beralih dari mesin 3 silinder ke 4 silinder dengan power lebih besar membutuhkan subframe belakang aluminium baru, belum lagi pendinginan yang lebih baik.
Prototipe i8 milik Alpina juga mendapat ban depan yang lebih lebar dan sudut camber lebih besar daripada standar dalam upaya untuk mengatasi masalah understeer di mobil produksi, dan itu berarti mereka harus memasang fender yang lebih lebar. Pada akhirnya, BMW i8 racikan Alpina menghasilkan tenaga 455 Hp dan menambah bobot sekitar 99 Kg.
Secara keseluruhan, perubahannya sudah cukup sehingga Alpina harus melakukan pengujian tabrakan untuk i8-nya sendiri untuk memenuhi peraturan, yang merupakan proses yang mahal dan panjang. Itu akan menjadi mobil yang luar biasa, seandainya saja mobil itu selesai dibuat. (carbuzz 30/11/2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar