Menyebut wanita sebagai barang murah" di salah satu mugnya, Toko Sexy Tea di China memicu kemarahan para netizen. Dilansir BBC, Toko teh kekinian tersebut di masa lalu juga menjual kantong teh dengan slogan "Tuan, aku menginginkanmu", bersama dengan gambar berudu dalam iklannya.
Perusahaan kemudian menyatakan tidak berniat "tidak menghormati wanita". Mereka berjanji akan menarik kembali rangkaian mug tersebut, dan mengaku "sangat malu" dengan kreasi terbarunya. Diketahui, Sexy Tea baru-baru ini mengeluarkan serangkaian mug dialek Changsha. Dialek itu digunakan terutama di Ibu Kota Provinsi Hunan. Waralaba dari perusahaan ini memiliki 270 outlet yang dilaporkan di sana. Di dalamnya tercetak berbagai frasa lokal di mug, termasuk frasa "jian lou zi," Dalam bahasa gaul kalimat itu mengacu pada mengambil kesepakatan jual beli untuk mendapatkan harga murah.
Perusahaan tersebut kemudian mengeluarkan pernyataan meminta maaf atas interpretasi frasa tersebut. "Kami membuat kalimat yang sangat tidak pantas yang bahkan orang-orang di Changsha tidak menyetujuinya .... kami sangat malu. Kami sama sekali tidak berniat untuk tidak menghormati wanita," katanya. "Kami akan segera menarik mug bertema dialek Changsha dan secara serius merenungkan kejadian ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar