Empat karyawan wanitanya tewas dibunuh oleh kelompok ekstremis yang menentang mereka bekerja di luar rumah, salah satu stasiun televisi di timur kota Jalalabad meminta semua staf wanitanya pulang demi keselamatan mereka sendiri. Diketahui, tiga rekan wanita lainnya, yaitu Shahnaz, Mursal dan Saadia, dibunuh pada Maret ini. Mereka ditembak mati saat akan meninggalkan kantor.
Dilansir BBC, sebelum meninggal, Shahnaz, Mursal, dan Saadia, sedang mengerjakan dubbing drama TV Pashto untuk pemirsa di Afghanistan timur. Di TV dan Radio Enikaas, dari 10 karyawan wanita, 4 orang kini sudah tewas. Terlalu berbahaya bagi yang lain untuk bekerja. Selama berbulan-bulan sekarang, kota-kota di Afghanistan telah diguncang oleh gelombang pembunuhan. Selain jurnalis, ada hakim dan aktivis hak asasi manusia juga yang menjadi korban, banyak dari mereka adalah perempuan.
Banyak yang menyalahkan Taliban atas serentetan serangan yang terjadi, tetapi di Jalalabad kelompok ISIS mengklaim sebagai pelaku penyerangan. Haya dan Nadia biasa membawa pertunjukan musik, tapi karena serangan pembunuhan yang banyak menarget wanita, terpaksa mereka berhenti siaran. Banyak jurnalis wanita telah meninggalkan pekerjaannya, tetapi Haya bertekad untuk kembali bekerja ketika dia bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar